Wabup Geram Proyek Jembatan Mangkrak, Warga Masih Antre di Ponton

tajukmedia.id

WABUP Mahulu Yohanes Avun ketika meninjau titik pembangunan jembatan Sungai Ratah, pada Senin (14/4).
WABUP Mahulu Yohanes Avun ketika meninjau titik pembangunan jembatan Sungai Ratah, pada Senin (14/4).

Mahulu, Tajukmedia.id – Wakil Bupati Mahakam Ulu (Mahulu), Yohanes Avun, mengungkapkan kegeramannya atas lambannya penyelesaian proyek Jembatan Sungai Ratah yang menghubungkan wilayah Mahulu dengan Kutai Barat. Proyek strategis ini telah dimulai sejak 2022, namun hingga April 2025, belum juga bisa dimanfaatkan oleh warga.

“Konstruksi jembatan utamanya memang sudah berdiri, tapi akses darat di kiri-kanan belum diselesaikan. Itu yang bikin jembatan ini belum bisa dipakai,” tegas Yohanes saat ditemui wartawan, Senin (14/4).

Jembatan ini seharusnya rampung pada 2023. Namun, molornya pekerjaan sisi darat membuat masyarakat masih harus mengandalkan kapal ponton untuk menyeberang. Dampaknya? Antrean panjang, biaya tinggi, dan waktu tempuh yang tidak efisien.

“Saya sendiri pernah merasakan antre menyeberang di malam hari. Kasihan warga, apalagi yang mau bawa barang dagangan,” keluhnya.

Yohanes juga menyinggung minimnya aktivitas pekerja di lapangan, terutama selama libur panjang Lebaran. Hal itu memunculkan kekhawatiran akan ketidakpastian penyelesaian proyek.

“Kalau pekerja tidak kelihatan, wajar kalau masyarakat curiga. Jangan-jangan ada kerja sama diam-diam dengan pengelola kapal feri,” sindirnya tajam.

Pemkab Mahulu, tegas Yohanes, mendesak Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) untuk mempercepat pengerjaan, terutama pengerasan sisi darat jembatan yang masih terbengkalai. Bahkan ia meminta agar jembatan bisa segera difungsikan tanpa harus menunggu seremoni peresmian.

“Kalau memang sudah aman dilalui, khususnya kendaraan ringan, kenapa tidak langsung difungsikan? Jangan tunda-tunda lagi,” desaknya.

Ia berharap, proyek vital ini bisa selesai paling lambat Juni, agar masyarakat tak lagi terbebani biaya menyeberang. “Ini bukan soal proyek biasa. Ini akses utama, jalur hidup masyarakat,” ujarnya.

Yohanes menambahkan bahwa akses ini sangat dibutuhkan masyarakat untuk menunjang mobilitas dan aktivitas ekonomi. Kondisi saat ini masih memaksa warga untuk menyeberangi Sungai Ratah dengan menggunakan kapal ponton, yang dinilai menyulitkan, baik dari segi biaya maupun waktu tempuh. “Kami sangat berharap proyek jembatan ini bisa segera rampung tanpa menunda-nunda lagi, karena jembatan ini adalah akses vital bagi warga, termasuk bagi pelaku usaha yang membutuhkan efisiensi waktu dalam proses distribusi barang,” pungkasnya. (ADV/ED1)

Bagikan:

Tinggalkan komentar

Ads - Before Footer