SiMATA Pejuang Digitalisasi Wisata Sejarah Sangasanga, QR Code Bawa Kisah Pahlawan ke Genggaman

tajukmedia.id

SiMATA Pejuang Digitalisasi Wisata Sejarah Sangasanga, QR Code Bawa Kisah Pahlawan ke Genggaman
Seorang pengunjung memindai QR code untuk mengakses informasi sejarah dari monumen melalui sistem digital SiMATA Pejuang, inovasi wisata sejarah interaktif di Kecamatan Sangasanga, Kutai Kartanegara.

TENGGARONG – Bayangkan berdiri di depan monumen perjuangan, lalu cukup arahkan kamera ponsel Anda ke barcode kecil di dekatnya. Dalam hitungan detik, kisah heroik para pejuang Sangasanga menyala dalam layar—lengkap dengan narasi sejarah, foto dokumentasi, hingga suara-suara dari masa silam.

Inilah SiMATA Pejuang, sistem informasi berbasis QR code yang menjadi gebrakan baru dari Kecamatan Sangasanga dalam menghidupkan kembali denyut sejarah Kota Juang secara modern dan mudah diakses. Inovasi ini bukan hanya menjawab tantangan era digital, tetapi juga membuka jalan agar generasi muda tidak semakin jauh dari sejarah bangsanya.

“Sekarang, sejarah bisa diakses langsung dari genggaman tangan. Tidak ada alasan lagi bagi generasi muda untuk tak kenal perjuangan,” ujar Camat Sangasanga Dachriansyah, Kamis (13/3/2025), dengan semangat membara.

SiMATA Pejuang bukan proyek sembarangan. Gagasan ini tumbuh dari kepedulian staf Kecamatan yang terlibat dalam pelatihan kepemimpinan. Diskusi-diskusi panjang kemudian melahirkan sistem yang menghubungkan setiap monumen bersejarah dengan QR code yang dapat dipindai pengunjung.

Hanya dengan satu kali scan, pengunjung akan dibawa menyusuri peristiwa-peristiwa penting yang pernah terjadi di lokasi tersebut. Informasi yang disajikan bukan sekadar ringkasan, tetapi narasi mendalam yang disusun secara informatif dan edukatif.

Saat ini, lima monumen di Kota Juang sudah dilengkapi dengan QR code sebagai uji coba awal digitalisasi sejarah. Ke depan, Kecamatan Sangasanga menargetkan seluruh situs perjuangan di wilayahnya bisa terintegrasi dengan SiMATA Pejuang.

“Kami ingin agar siapa pun yang datang ke Sangasanga bisa merasakan pengalaman wisata sejarah yang mudah, akurat, dan menyentuh hati,” kata Dachriansyah.

Tak hanya menyajikan teknologi, Kecamatan juga bekerja sama dengan Dinas Pariwisata Kukar untuk memastikan sisi fisik dari pariwisata tak tertinggal. Mulai dari perbaikan infrastruktur, penambahan fasilitas umum, hingga pelatihan pemandu wisata sejarah menjadi agenda besar selanjutnya.

Dengan SiMATA Pejuang, Sangasanga menunjukkan bahwa warisan sejarah tak harus usang dan diam di masa lalu. Ia bisa hidup kembali, berjalan berdampingan dengan kemajuan teknologi.

“Ini bukan hanya soal inovasi, tapi tentang menyambung ingatan kolektif bangsa. Kota Juang harus terus hidup dalam pikiran dan hati generasi berikutnya,” pungkas Dachri. (adv/ed3)

Bagikan:

Tinggalkan komentar

Ads - Before Footer