TENGGARONG – Setelah menjalani serangkaian pemeriksaan kesehatan intensif selama 10 jam penuh, Dr. Aulia Rahman Basri akhirnya dinyatakan sehat secara jasmani dan rohani. Hasil itu menjadi tiket penting baginya untuk melangkah ke Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Kutai Kartanegara yang dijadwalkan digelar pada 19 April 2025 mendatang.
Pemeriksaan dilakukan di RSUD Aji Muhammad Parikesit Tenggarong Seberang pada Selasa, 11 Maret lalu. Dimulai sejak pukul 07.00 hingga 16.00 WITA, proses ini melibatkan serangkaian tes menyeluruh, mulai dari pemeriksaan penyakit dalam, jantung, paru-paru, mata, THT, hingga tes psikologis dan pemeriksaan bebas narkoba yang ditunjang dengan teknologi seperti MRI, USG, rontgen, dan radiologi lainnya.
Tiga hari setelah pemeriksaan, tepat pada Jumat pagi (14/3), pihak rumah sakit menyerahkan hasil resmi kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kukar dan disaksikan oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Dalam penyerahan itu, Direktur RSUD AM Parikesit, Dr. Martina Yulianti, memastikan bahwa Aulia memenuhi seluruh syarat medis sebagai calon kepala daerah.
“Bapak Aulia Rahman Basri dinyatakan sehat jasmani dan rohani, serta tidak terindikasi menggunakan narkotika. Beliau layak untuk maju sebagai calon bupati dalam PSU,” ujar Martina Yulianti.
Tahapan ini menjadi krusial mengingat Aulia adalah satu-satunya bakal calon yang menjalani proses lanjutan setelah keputusan PSU ditetapkan. Ketua KPU Kukar, Rudi Gunawan, menyebut hasil kesehatan ini akan digunakan sebagai dasar verifikasi administrasi selanjutnya.
“Setelah ini, kami akan melakukan rapat pleno bersama Bawaslu dan tim medis untuk melakukan verifikasi administrasi calon. Pengumuman hasil penelitian persyaratan administrasi akan dilakukan pada 18 Maret,” jelasnya.
Publik juga diberi ruang untuk berpartisipasi dalam tahapan ini. KPU Kukar membuka kesempatan bagi masyarakat untuk memberikan masukan dan tanggapan terkait keabsahan persyaratan pasangan calon mulai 19 hingga 22 Maret 2025. Kampanye dijadwalkan berlangsung dari 26 Maret hingga 15 April, kemudian memasuki masa tenang sebelum hari pemungutan suara pada 19 April.
Di tengah iklim politik yang penuh dinamika, kesehatan dan kelayakan seorang calon menjadi simbol integritas proses demokrasi. Bagi Aulia, hasil pemeriksaan ini bukan hanya formalitas, tapi sebuah pengesahan bahwa dirinya siap lahir batin untuk kembali bertarung dan menawarkan visi bagi masa depan Kukar. (adv/ed3)