Balikpapan, Tajukmedia.id – Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) menunjukkan komitmennya dalam mempercepat pemerataan layanan dasar dan fasilitas publik melalui Rapat Pimpinan (Rapim) Triwulan I Tahun Anggaran 2025. Rapat ini dipimpin langsung oleh Bupati Mahulu, Dr. Bonifasius Belawan Geh, S.H., M.E., dan dihadiri seluruh jajaran pejabat strategis daerah di Ruang Jati Grand Jatra Hotel Balikpapan, Rabu (23/4/2025).
Dalam forum tersebut, Bupati Bonifasius Belawan Geh menekankan bahwa pembangunan tidak boleh hanya terjebak pada target serapan anggaran, tetapi harus fokus pada hasil nyata di lapangan. Khususnya dalam hal akses layanan publik yang menyentuh kebutuhan mendasar masyarakat.
Salah satu yang menjadi fokus utama adalah penguatan sinergi antara pemerintah daerah dan provinsi dalam mengintegrasikan program-program unggulan. Hal ini ditunjukkan melalui respons positif Pemkab Mahulu terhadap Program Gratispol Generasi Emas dari Pemprov Kalimantan Timur yang digagas Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud.
“Kita harus cepat tanggap. Program seperti layanan kesehatan gratis, internet desa, dan pendidikan hingga S3 itu harus bisa kita implementasikan di Mahulu. Itu akan mengurangi beban anggaran daerah dan langsung menyentuh masyarakat,” ujar Bonifasius.
Ia juga meminta kepada Sekretaris Daerah untuk menyusun strategi agar program-program tersebut dapat dikolaborasikan dengan APBD Mahulu secara efisien. Langkah ini dinilai penting untuk memastikan setiap rupiah anggaran memberi manfaat maksimal.
Selain itu, Pemkab Mahulu juga sedang menyiapkan pembangunan Rumah Sakit Umum baru di kawasan perbatasan dengan Kutai Barat. Bupati menyebut bahwa lokasi yang akan digunakan membutuhkan lahan seluas 30 hektare, namun Wakil Bupati Yohanes Avun menyarankan agar disiapkan 50 hektare untuk pengembangan jangka panjang.
“Saya sudah koordinasikan dengan petinggi Mamahak Teboq, dan minggu ini kita akan pastikan titik koordinatnya. Semua administrasi akan kita percepat agar pembangunannya bisa segera dianggarkan tahun depan,” ujar Wabup.
Rapim ini menandai transformasi pendekatan pembangunan Mahulu yang tidak hanya reaktif terhadap kebijakan pusat, tetapi juga proaktif dalam mencari peluang kolaborasi dan efisiensi. Fokus utamanya tetap: memastikan pelayanan dasar dapat dinikmati secara merata, dari pusat kota hingga desa-desa terjauh. (ADV/ED1)