Tenggarong, Senin 2 Desember 2024 – Sangasanga, Kota Juang yang sarat sejarah perjuangan bangsa, kini menghadirkan sebuah transformasi besar. Tepat di jantung kota, sebuah Ruang Terbuka Hijau (RTH) megah sedang dibangun, dengan patung Bung Karno yang menjulang gagah sebagai pusatnya. Lebih dari sekadar taman, proyek ini menjadi simbol ambisi besar masyarakat Sangasanga untuk menghidupkan kembali semangat juang sambil melangkah ke masa depan yang berkelanjutan.
Di atas lahan strategis seluas 1,2 hektare dekat Jembatan Sangasanga, RTH ini dirancang dengan konsep yang menggabungkan penghijauan, rekreasi, dan ekonomi lokal. Patung Bung Karno yang telah berdiri megah menjadi pengingat akan keberanian dan pengorbanan, terutama bagi kota yang pernah menjadi saksi bisu pertempuran mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
“Patung ini bukan sekadar hiasan. Ini adalah lambang perjuangan yang mengajarkan kita pentingnya mengenang sejarah untuk membangun masa depan,” kata Camat Sangasanga, Dachriansyah, Senin (2/12/2024).
RTH ini lebih dari sekadar tempat bersantai. Ia dirancang sebagai pusat kegiatan masyarakat dengan area khusus bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Di sini, pengunjung dapat menikmati kuliner khas dan produk lokal sambil bersantai di tengah suasana hijau yang asri.

“Kami ingin taman ini menjadi ruang yang multifungsi—tempat masyarakat bersantai, berolahraga, dan sekaligus mendukung UMKM lokal. Dengan begitu, taman ini bukan hanya mempercantik kota, tetapi juga menjadi motor penggerak ekonomi,” tambah Dachriansyah.
Tak hanya itu, Pemkab Kukar sedang mempertimbangkan untuk memindahkan lokasi acara tahunan Expo Merah Putih ke RTH ini mulai tahun depan. Acara tersebut, yang digelar setiap 27 Januari, memperingati perjuangan rakyat Sangasanga dalam mempertahankan kemerdekaan.
“Fasilitas di RTH ini sangat mendukung untuk acara besar seperti Expo Merah Putih. Kami yakin, ini akan memberikan pengalaman yang lebih berkesan sekaligus dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat,” jelasnya.
Pembangunan taman dilakukan secara bertahap oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kukar. Fokusnya adalah menciptakan ruang publik yang nyaman dengan penanaman pohon dan penghijauan intensif. Dachriansyah optimistis RTH ini akan selesai sepenuhnya pada 2025, menjadi simbol kemajuan sekaligus harapan baru bagi Sangasanga.
“Kami memastikan RTH ini tidak hanya menjadi indah, tetapi juga bermanfaat bagi masyarakat. Ini akan menjadi ruang publik yang aman, nyaman, dan ramah lingkungan,” ungkapnya.
Di tengah tantangan pembangunan yang tidak sedikit, proyek ini menjadi bukti nyata bagaimana sejarah dan masa depan dapat disatukan dalam sebuah mahakarya. Desainnya yang mengintegrasikan elemen sejarah, ekologi, dan ekonomi mencerminkan visi Sangasanga sebagai kota yang kaya akan warisan, sekaligus berorientasi pada kesejahteraan masa depan.
RTH ini bukan hanya wajah baru bagi Sangasanga, tetapi juga pesan kuat tentang pentingnya melestarikan nilai-nilai perjuangan. Dalam setiap sudutnya—dari patung Bung Karno hingga area hijau yang rimbun—terselip harapan besar bahwa kota ini akan terus maju, merajut sejarah dengan impian untuk generasi mendatang.
“RTH ini adalah langkah awal kami untuk membangun Sangasanga yang lebih sejahtera tanpa melupakan akar sejarah kami sebagai Kota Juang. Kami yakin, ini akan menjadi kebanggaan masyarakat,” pungkas Dachriansyah.
Ketika taman ini sepenuhnya berdiri, ia akan menjadi saksi bisu dari perjalanan panjang Sangasanga. Sebuah kota kecil dengan sejarah besar, kini melangkah menuju masa depan dengan tetap membawa semangat juang di setiap langkahnya. (ADV/ED3)