Musim Hujan Melanda, Petani Sumber Sari Tetap Produktif Berkat UV Dryer

tajukmedia.id

Musim Hujan Melanda, Petani Sumber Sari Tetap Produktif Berkat UV Dryer
Fasilitas UV Dryer menjadi solusi inovatif untuk pengeringan padi di tengah cuaca tak menentu. (Foto: Dok. Pemerintah Desa Sumber Sari)

Tenggarong, Jumat 22 November 2024 – Musim hujan, bagi petani, sering kali menghadirkan dilema: hasil panen melimpah, tetapi ancaman kerusakan membayangi. Di Desa Sumber Sari, Kecamatan Loa Kulu, Kutai Kartanegara, cerita itu nyaris menjadi kenangan. Sebuah fasilitas inovatif bernama *UV Dryer* kini menjadi harapan baru bagi petani yang selama ini terjebak ketergantungan pada cuaca cerah untuk mengeringkan padi.

Saikem, pemilik penggilingan padi setempat, ingat betul betapa sulitnya mengeringkan padi saat hujan terus mengguyur. “Dulu kalau hujan, padi bisa berhari-hari tak kering, malah jadi rusak. Sekarang dengan UV Dryer ini, harapan kami kembali tumbuh,” katanya, penuh semangat. Fasilitas yang baru saja selesai dibangun ini sedang memasuki tahap uji coba, namun hasil awalnya telah memberikan angin segar. 

UV Dryer di Desa Sumber Sari memiliki ukuran besar—8 x 20 meter—dengan kapasitas pengeringan hingga enam ton padi sekali proses. Teknologi ini memanfaatkan sinar ultraviolet (UV) melalui atap transparan, menciptakan efek rumah kaca yang menaikkan suhu di dalam ruangan hingga sepuluh derajat lebih tinggi dari suhu luar. Proses ini efektif mengurangi kadar air dalam butiran padi, sehingga kualitas panen tetap terjaga meski hujan tak berhenti.

“Memang masih ada penyesuaian, terutama pada penggunaan solar cell untuk sumber daya. Tapi sejauh ini, hasilnya memuaskan. Padi kami bisa kering sempurna tanpa khawatir rusak karena cuaca,” tambah Saikem.

Inisiatif ini merupakan bagian dari program besar Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara untuk mendukung ketahanan pangan lokal di tengah tantangan perubahan iklim. Teknologi modern seperti UV Dryer menjadi jawaban konkrit bagi petani yang kerap menghadapi kerugian akibat musim hujan. Kepala Desa Sumber Sari, Sutarno, menyambut fasilitas ini dengan optimisme tinggi. 

“Keberadaan UV Dryer ini tidak hanya membantu para petani di sini, tetapi juga menjadi contoh nyata bagaimana teknologi bisa mengatasi masalah agrikultur. Jika kualitas padi meningkat, harga jual tetap stabil, dan kesejahteraan petani pun akan terangkat,” ujarnya.

Sutarno bahkan melihat potensi besar untuk memperluas implementasi UV Dryer ke desa-desa lain. “Kami yakin, jika fasilitas ini digunakan maksimal, bukan hanya petani di Sumber Sari yang akan merasakan manfaatnya, tapi juga daerah-daerah lain di Kutai Kartanegara,” tambahnya.

Di tengah tantangan global yang semakin besar akibat perubahan iklim, inovasi seperti ini membawa optimisme baru. Desa Sumber Sari telah memulai langkah awal sebagai pionir teknologi agrikultur di Kukar. Jika kesuksesan penggunaan UV Dryer ini terus berlanjut, desa ini tidak hanya akan menjadi inspirasi lokal, tetapi juga simbol adaptasi cerdas dalam menghadapi cuaca yang kian sulit diprediksi.

Dengan teknologi UV Dryer, padi di Desa Sumber Sari kini tidak lagi hanya bergantung pada matahari. Lebih dari itu, ini adalah cerita tentang harapan yang hidup kembali di tengah ladang, menjawab tantangan yang dulu terasa mustahil untuk dilalui. **Hujan boleh turun, tapi panen tak lagi terhenti. (ADV/ED3)

Bagikan:

Tinggalkan komentar

Ads - Before Footer