Samarinda, Tajukmedia.id – Dari pedalaman Mahulu hingga pusat pemerintahan Kaltim di Samarinda, semangat pelayanan merata jadi benang merah. Bupati Mahulu Dr. Bonifasius Belawan Geh hadir langsung di peluncuran Program Gratispol Generasi Emas, Senin (21/4), dan menyuarakan pentingnya sinergi antara daerah perbatasan dan provinsi.
“Program ini bukan sekadar simbol. Ini alat pemerataan,” ujarnya usai acara yang juga dihadiri Ketua DPRD Kaltim, Hasanuddin Mas’ud, dan Sekprov Sri Wahyuni.
Menurut Bonifasius, Mahulu sudah sejak lama menggulirkan program sejenis: beasiswa pendidikan, jaminan kesehatan, hingga bantuan religi seperti umrah dan ziarah. Maka, kehadiran Gratispol justru menjadi penguat, bukan pesaing.
“Yang perlu kita jaga adalah harmoni pelaksanaan. Jangan sampai terjadi tumpang tindih atau malah kebingungan di lapangan,” jelasnya.
Tak hanya seremonial, peluncuran ini juga ditandai penyerahan bantuan langsung—mulai dari seragam sekolah hingga internet gratis untuk desa-desa. Bagi Mahulu, penyediaan jaringan internet adalah kabar baik.
“Ini bisa menghubungkan desa-desa yang dulu terisolasi,” kata Yovita Bulan Bonifasius, yang hadir mendampingi sang suami sebagai Ketua Dekranasda Mahulu.
Acara turut dihadiri tokoh pendidikan, Forkopimda, dan para kepala daerah se-Kaltim. Semua sepakat bahwa komitmen terhadap pemerataan pelayanan harus dikawal hingga ke level terbawah masyarakat.
Terpisah, Gubernur Kalimantan Timur, H. Rudy Mas’ud (Harum) dalam sambutannya menegaskan bahwa peluncuran Program Gratis Pol adalah bentuk komitmen pemerintah dalam menghadirkan solusi nyata untuk kebutuhan dasar masyarakat.
Program Gratis Pol merupakan bagian dari janji kampanye pasangan Rudy–Seno yang kini diwujudkan sebagai kebijakan resmi Pemprov Kaltim. Program ini juga selaras dengan visi pembangunan nasional, Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.
Menurut Gubernur Harum, pembangunan SDM merupakan fondasi utama untuk menjawab tantangan masa depan, terlebih dengan kehadiran Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kaltim.
“Kita harus mampu memanfaatkan bonus demografi kita. Kaltim harus terbebas dari ketidakmampuan dan kemiskinan. Rantai kemiskinan dan kebodohan hanya dapat diputus dengan pendidikan,” pesannya.
Melalui Program Gratis Pol, Pemprov Kaltim memastikan masyarakat tidak lagi terbebani oleh biaya pendidikan, termasuk bagi pelajar dan mahasiswa yang menempuh studi di luar daerah. Beasiswa disiapkan secara inklusif, demi memastikan setiap anak Kaltim punya kesempatan yang sama untuk maju. “Hidup akan lebih mudah dengan ilmu,” pungkas Gubernur. (ADV/ED1)