Samarinda, Tajukmedia.id – Meski berada di ujung barat Kalimantan Timur, Mahakam Ulu (Mahulu) tak ingin ketinggalan dalam arah pembangunan provinsi. Dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kaltim yang digelar di Pendopo Odah Etam, Samarinda, Senin (5/5), perwakilan Mahulu tegas menyuarakan aspirasi masyarakat perbatasan.
Pelaksana Tugas Asisten II Sekretariat Daerah Mahulu, Wenefrida Kayang, hadir mewakili Bupati Dr. Bonifasius Belawan Geh. Dalam forum strategis ini, Wenefrida menyampaikan sejumlah usulan prioritas Mahulu, khususnya di sektor kesehatan dan infrastruktur.
“Tujuh usulan telah kami sampaikan secara resmi. Kami ingin memastikan Mahulu tak tertinggal dalam pembangunan, apalagi letak kami sangat strategis di perbatasan Indonesia–Malaysia,” ungkap Wenefrida usai mengikuti Musrenbang.
Ia juga menekankan pentingnya investasi di kawasan perbatasan. Menurutnya, pengembangan kawasan industri di Mahulu bisa menjadi pintu gerbang baru perdagangan lintas negara.
Menariknya, Wenefrida menyebut bahwa Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud, telah beberapa kali meninjau langsung kondisi Mahulu. “Konektivitas jadi sorotan utama. Baik jalur darat maupun sungai harus dibenahi agar ekonomi bergerak lebih cepat,” ujarnya.
Sementara dalam sambutannya Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud menyoroti tantangan serius yang dihadapi Kalimantan Timur akibat menurunnya kontribusi daerah terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), kontribusi Kaltim yang semula 4,81% pada 2022 turun menjadi 3,90% di tahun 2024.
“Ini alarm bagi kita. Kaltim harus bangkit dan memanfaatkan potensi strategisnya yang berdampingan langsung dengan IKN dan berada di jalur perdagangan ALKI II. Potensi kita untuk bangkit sangat besar,” tegas Rudy.
Rudy berharap dukungan penuh dari DPRD, pemerintah kabupaten/kota, serta semua elemen masyarakat untuk menyukseskan pelaksanaan visi besar ini. Gubernur Harum turut menekankan bahwa pembangunan manusia (SDM) menjadi kunci strategi keberhasilan jangka panjang untuk mencapai target tersebut. Meski Indeks Pembagunan Manusia (IPM) Kaltim menempati peringkat keempat nasional, tantangan di sektor pendidikan dan kesehatan dinilai masih cukup besar.
Musrenbang kali ini tak sekadar forum diskusi. Hadir langsung Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim, Ketua DPRD, hingga Sekretaris Otorita IKN, memberi sinyal kuat bahwa semua masukan daerah akan masuk dalam skema pembangunan lima tahun ke depan. (ADV/ED1)