Kutai Timur Perkuat Sistem Pengendalian Intern untuk Percepat Penurunan Stunting

tajukmedia.id

KEPALA DPPKB Kutim Achmad Junaidi menyampaikan arahan di sela Bimtek SPIP dalam rangka penurunan stunting, di Sangatta, beberapa waktu lalu. (ISTIMEWA)
KEPALA DPPKB Kutim Achmad Junaidi menyampaikan arahan di sela Bimtek SPIP dalam rangka penurunan stunting, di Sangatta, beberapa waktu lalu. (ISTIMEWA)

Sangatta, Selasa 5 November 2024 – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Kutai Timur terus berupaya keras untuk menurunkan angka stunting. Salah satu langkah konkrit yang dilakukan adalah melalui Bimbingan Teknis (Bimtek) Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) Terintegrasi dan Manajemen Risiko untuk penurunan stunting.

Pejabat Sementara (Pjs) Bupati Kutai Timur, Agus Hari Kesuma, melalui Kepala Dinas DPPKB, Achmad Junaidi, menegaskan bahwa stunting bukan hanya masalah kesehatan, tetapi juga merupakan indikator kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu, penurunan stunting menjadi prioritas utama pemerintah daerah.

“Dengan penerapan SPIP yang baik, kita berharap program penurunan stunting di Kutai Timur dapat berjalan lebih efektif dan efisien,” ujar Junaidi.

Bimtek yang berlangsung selama dua hari ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas aparatur dalam mengidentifikasi risiko dan menyusun strategi mitigasi dalam pelaksanaan program penurunan stunting. Selain itu, Bimtek ini juga diharapkan dapat memperkuat koordinasi antar bidang dan pemangku kepentingan terkait.

“Melalui Bimtek ini, kita ingin memastikan bahwa semua program dan kegiatan yang terkait dengan penurunan stunting dapat berjalan sesuai dengan rencana dan mencapai target yang telah ditetapkan,” tambah Junaidi.

Lebih lanjut Junaidi menyampaikan bahwa penurunan stunting, bukan hanya soal kesehatan, tetapi merupakan bagian dari kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

“Ketika prevalensi stunting berkurang, generasi masa depan Kutai Timur akan tumbuh lebih sehat, cerdas, dan produktif,” jelasnya.

Dia juga menyampaikan harapan agar seluruh peserta bimtek dapat memahami penerapan SPIP Terintegrasi dan manajemen risiko dalam program DPPKB.

“Kami berharap, para peserta bisa memahami implementasi SPIP Terintegrasi agar program penurunan stunting di Kutai Timur berjalan sesuai rencana dan berdampak signifikan,” ungkapnya.

Ketua Panitia Kurnia menjelaskan bahwa kegiatan Bimtek ini dilakukan secara luring dan daring selama dua hari, mulai 4-5 November 2024, di ruang rapat DPPKB Kutim. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat penerapan SPIP dalam pelaksanaan kegiatan pemerintah, terutama dalam program penurunan stunting.

“Bimtek ini penting untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas SDM di lingkungan DPPKB dalam penyelenggaraan SPIP serta menyusun kertas kerja dan manajemen risiko,” ujar Kurnia.

Sebanyak 54 peserta, yang terdiri dari pejabat struktural dan fungsional, staf DPPKB, serta perwakilan perangkat daerah terkait, mengikuti Bimtek ini. “Kami berharap, melalui kegiatan ini, DPPKB Kutai Timur dapat menjadi garda terdepan dalam upaya menurunkan angka stunting dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tutupnya. (ED1/ADV)

Bagikan:

Tinggalkan komentar

Ads - Before Footer