Tenggarong, Rabu 20 November 2024 – Hamparan wilayah Kutai Kartanegara (Kukar) yang luas, lengkap dengan tantangan geografis seperti sungai yang menjadi jalur distribusi utama, kini menjadi panggung penting dalam penyelenggaraan Pilkada serentak 2024. Dengan luas wilayah mencapai 27.263 kilometer persegi, memastikan setiap bilik suara siap tepat waktu bukanlah tugas yang sederhana.
Baru-baru ini, Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik bersama jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kukar meninjau langsung kesiapan daerah ini. Didampingi Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Kukar Bambang Arwanto dan Kapolda Kaltim Irjen Pol Nanang Avianto, kunjungan tersebut menjadi momentum untuk memastikan tak ada celah dalam penyelenggaraan pesta demokrasi ini.
Peninjauan dimulai di kantor Bawaslu Kukar. Di sana, Akmal Malik menyampaikan apresiasi terhadap pengawasan berbasis digital yang diterapkan. “Pengawasan seperti ini mempermudah pemantauan dan meminimalkan potensi pelanggaran. Ini langkah maju yang patut diapresiasi,” ungkap Akmal.
Tak berhenti di situ, rombongan juga memeriksa gudang logistik Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kukar. Di gudang ini, perlengkapan Pilkada telah tertata, menunggu waktu untuk didistribusikan. Namun, tantangan utama belum selesai: logistik harus menjangkau seluruh pelosok Kukar, termasuk desa-desa terpencil yang hanya bisa diakses melalui jalur air atau jalan tanah yang licin saat hujan.
“Distribusi logistik idealnya dimulai pada 22 November,” ujar Akmal Malik, menyoroti urgensi antisipasi keterlambatan. “Kami harus memastikan semua tiba tepat waktu, terutama untuk daerah yang hanya bisa dijangkau dengan kapal atau perahu.”

Pjs Bupati Kukar, Bambang Arwanto, menambahkan bahwa koordinasi lintas instansi menjadi kunci utama kelancaran. “Kami intens melakukan komunikasi dengan KPU, Bawaslu, Polres, dan Kodim. Semua bergerak memastikan Pilkada berjalan lancar,” kata Bambang.
Namun, Bambang juga menggarisbawahi tantangan lain: menjaga netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) di tengah suhu politik yang mulai memanas. “Kami sudah melakukan sosialisasi hingga ke tingkat desa dan kelurahan. Kukar memiliki tingkat kerawanan yang cukup tinggi, sehingga netralitas ASN sangat penting untuk menjaga kepercayaan publik,” jelasnya.
Menutup peninjauan, Akmal Malik menegaskan bahwa Kukar berada di jalur yang tepat. “Saya sudah memantau kesiapan di daerah lain. Kukar menonjol dengan persiapan yang matang. Semoga semua berjalan lancar hingga hari pencoblosan,” ujarnya.
Ketika seluruh perhatian tertuju pada hari pemungutan suara, gambaran lebih besar tampak jelas: Pilkada di Kukar bukan sekadar memilih pemimpin, melainkan juga menjadi cerminan bagaimana sinergi, teknologi, dan keteguhan dapat mengatasi tantangan besar. Di tengah derasnya sungai Mahakam dan jalan-jalan berliku, semangat demokrasi terus mengalir tanpa henti. (ADV/ED3)