Kukar Butuh 12 Dokter Spesialis, Sekda Sunggono Buka Jalan ke Unhas

tajukmedia.id

Kukar Butuh 12 Dokter Spesialis, Sekda Sunggono Buka Jalan ke Unhas
Sekretaris Daerah Kutai Kartanegara, Sunggono (tengah), bersama jajaran Universitas Hasanuddin saat melakukan kunjungan kerja di Fakultas Kedokteran, Makassar, Jumat (8/11/2024). (istimewa)

Tenggarong, Sabtu 9 November 2024 – Di tengah kebutuhan mendesak akan dokter spesialis di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Sekretaris Daerah Sunggono terbang ke Makassar untuk memperjuangkan solusi konkret. Data dari RSUD Dayaku Raja di Kota Bangun menunjukkan kekurangan lebih dari 12 dokter spesialis, sebuah tantangan besar yang tak hanya berdampak pada layanan kesehatan tetapi juga pada kualitas hidup ribuan warga di daerah tersebut.

Dalam kunjungan kerjanya pada Jumat (8/11/2024) ke Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar, Sunggono bertemu dengan jajaran Fakultas Kedokteran untuk membahas peluang kerja sama strategis. Ia disambut oleh Wakil Dekan 2 Bidang Perencanaan, Sumber Daya, dan Alumni, Dr. Firdaus, serta Kepala Pusat Program Pendidikan Dokter Spesialis, Dr. dr. A. M. Takdir Musba, dan Dr. dr. Deviana Soraya Riu.

Dalam pertemuan itu, Sunggono menggarisbawahi urgensi penyediaan tenaga medis yang memadai, terutama dokter spesialis, untuk rumah sakit di Kukar, seperti RSUD Dayaku Raja di Kota Bangun dan fasilitas kesehatan di Muara Badak. Kekurangan tenaga ahli ini, menurutnya, menghambat pelayanan kesehatan masyarakat, khususnya di daerah terpencil yang sangat membutuhkan akses medis yang memadai.

“Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara telah menyiapkan beasiswa penuh bagi mereka yang ingin menempuh pendidikan dokter umum maupun dokter spesialis di Universitas Hasanuddin,” ujar Sunggono, menegaskan komitmen Pemkab untuk mendukung generasi muda yang ingin berkontribusi dalam sektor kesehatan.

Program beasiswa ini, lanjut Sunggono, tidak hanya mencakup biaya pendidikan tetapi juga diarahkan untuk memenuhi kebutuhan spesifik daerah. Ia menekankan pentingnya seleksi ketat dalam pemberian beasiswa, memastikan bahwa kandidat yang dipilih adalah mereka yang benar-benar dapat menjawab kebutuhan kesehatan masyarakat Kukar.

“Saya ingin program ini didasarkan pada rekomendasi pemerintah daerah, bukan sekadar keinginan individu. Dengan cara ini, kita dapat memastikan bahwa mereka yang selesai menimba ilmu di sini akan kembali dan memberikan manfaat langsung kepada masyarakat,” tambahnya.

Kunjungan ini diharapkan menjadi awal dari terjalinnya kerja sama yang lebih erat antara Pemkab Kukar dan Universitas Hasanuddin. Jika terealisasi, program ini tidak hanya akan menjadi solusi bagi permasalahan kesehatan di Kukar, tetapi juga menjadi wujud nyata dari upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas hidup warganya. Sunggono percaya bahwa langkah ini adalah investasi jangka panjang yang akan membawa dampak besar bagi Kukar, menjadikan kesehatan masyarakat sebagai prioritas utama pembangunan. (ADV/ED3)

Bagikan:

Tinggalkan komentar

Ads - Before Footer