Kapolda Kaltim Cup 2025, Tumbuh Semangat dan Sportivitas Sejak Dini

tajukmedia.id

SEMARAK para peserta Turnamen Sepak bola Kapolda Kaltim Cup 2025 saat pembukaan Sabtu (21/6/2025).
SEMARAK para peserta Turnamen Sepak bola Kapolda Kaltim Cup 2025 saat pembukaan Sabtu (21/6/2025).

Balikpapan, Tajukmedia.id– Menyambut Hari Bhayangkara ke-79, Kepolisian Daerah Kalimantan Timur menggelar Turnamen Sepak Bola Kapolda Kaltim Cup 2025, khusus untuk kelompok usia dini. Turnamen ini resmi dibuka Sabtu (21/6/2025) di Lapangan M. Jasin Satbrimob Polda Kaltim, dengan melibatkan tiga kelompok usia, U-8, U-10, dan U-12.

Total ada 48 tim yang ambil bagian, masing-masing 16 tim di setiap kategori usia. Selama dua hari, para pemain cilik dari berbagai daerah di Kaltim beradu strategi dan semangat di lapangan, memperebutkan posisi juara satu, dua, dan tiga. Para pemenang akan diganjar piala, medali, dan uang pembinaan. Finalnya akan digelar bertepatan dengan puncak Hari Bhayangkara pada 5 Juli 2025 mendatang.

Turnamen ini dibuka langsung oleh Wakapolda Kaltim, Brigjen Pol. Dr. H. M. Sabilul Alif, didampingi jajaran Forkopimda Kaltim, pejabat utama Polda Kaltim, dan perwakilan instansi terkait. Dalam sambutannya, Wakapolda menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar ajang kompetisi, tapi juga bagian dari pembinaan karakter dan pembentukan semangat kebersamaan sejak usia dini.

“Ini bukan sekadar pertandingan sepak bola. Ini investasi sosial jangka panjang. Kita tanamkan sportivitas, kerja tim, dan semangat berjuang sejak dini. Semua itu juga nilai-nilai Bhayangkara,” ujar Brigjen Sabilul.

Turnamen ini didasarkan pada Surat Perintah Kapolda Kaltim Nomor: Sprin/1102/V/KEP./2025 tentang rangkaian kegiatan Hari Bhayangkara ke-79. Guna menjamin kualitas pelaksanaan, Polda Kaltim menggandeng perangkat pertandingan profesional dari PSSI dan Askot PSSI Balikpapan. Wasit, hakim garis, pengawas pertandingan hingga pencatat skor hadir untuk memastikan jalannya turnamen sesuai standar resmi.

Lebih dari sekadar lomba, Kapolda Kaltim Cup juga menjadi ruang pertemuan antara Polri dan masyarakat dalam suasana yang positif dan membangun. Keikutsertaan anak-anak, dukungan orang tua, serta partisipasi berbagai unsur masyarakat menjadi bukti bahwa olahraga tetap menjadi bahasa universal pemersatu.

Dengan turnamen ini, semangat Bhayangkara tidak hanya terasa di institusi, tetapi juga menyentuh generasi muda, melalui olahraga sehingga dapat menumbuhkan semangat , dan persaudaraan dari lapangan hijau. (ED1)

Bagikan:

Tinggalkan komentar

Ads - Before Footer