Kajian Pemekaran Loa Ipuh Dimulai, Meningkatkan Pelayanan di Tengah Pertumbuhan Pesat

tajukmedia.id

Kajian Pemekaran Loa Ipuh Dimulai, Meningkatkan Pelayanan di Tengah Pertumbuhan Pesat
Kantor Kelurahan Loa Ipuh, Kecamatan Tenggarong. (istimewa)

Tenggarong, Selasa 3 Desember 2024 – Kelurahan Loa Ipuh, Kecamatan Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, tengah menghadapi tantangan besar. Dengan jumlah penduduk mencapai sekitar 40 ribu jiwa dan luas wilayah yang terus bertambah, administrasi publik di kelurahan ini berjalan lambat dan penuh beban. Bayangkan, satu kelurahan harus mengelola 77 Rukun Tetangga (RT), yang menjadikan pelayanan masyarakat terasa berat dan kurang optimal.

Proses pemekaran Kelurahan Loa Ipuh pun digagas sebagai solusi untuk mengurai kompleksitas tersebut. Camat Tenggarong, Sukono, mengungkapkan bahwa rencana ini kini berada di tahap kajian mendalam oleh Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Kukar. Kajian tersebut melibatkan analisis demografi, infrastruktur, hingga potensi pembentukan kelurahan baru.

“Pemekaran ini adalah langkah penting, tapi kami tidak ingin terburu-buru. Kajian yang matang sangat dibutuhkan untuk memastikan manfaat yang optimal bagi masyarakat,” ujar Sukono pada Selasa (3/12/2024). Ia menambahkan bahwa hasil kajian ini nantinya akan menjadi dasar bagi Pemerintah Kabupaten Kukar untuk melanjutkan proses pemekaran ke tahap pembahasan bersama DPRD.

Warga Loa Ipuh menyambut gagasan pemekaran ini dengan antusias. Andi Wahyuni, salah seorang warga RT 45, menuturkan bagaimana sulitnya mengurus administrasi di kelurahan dengan beban sebesar ini. “Prosesnya seringkali lambat karena penduduk yang banyak. Kami berharap pemekaran segera dilakukan agar pelayanan lebih cepat dan merata,” katanya.

Kondisi serupa dirasakan oleh perangkat RT lainnya, yang harus menghadapi tumpukan kebutuhan administrasi dari ribuan warga. Pemekaran diharapkan tidak hanya meringankan beban administrasi, tetapi juga mempercepat pemerataan pembangunan infrastruktur di kawasan Loa Ipuh.

Sukono menegaskan bahwa pemekaran ini lebih dari sekadar membagi wilayah. “Kami ingin memastikan kelurahan baru nanti memiliki kemampuan untuk mandiri dan berkembang. Infrastruktur dan pelayanan harus menjadi prioritas utama,” jelasnya. Ia juga menyebutkan pentingnya anggaran dan penyesuaian batas wilayah yang sedang dihitung dengan cermat oleh BRIDA.

Jika terealisasi, kelurahan baru ini akan menjadi simbol transformasi pelayanan publik di Kecamatan Tenggarong. Dengan pemisahan administratif yang lebih adil, pemerataan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan warga diharapkan bisa lebih terwujud.

Meski membutuhkan waktu dan proses panjang, optimisme tetap menjadi kunci. Sukono percaya, dengan dukungan masyarakat dan seluruh pihak terkait, pemekaran Kelurahan Loa Ipuh dapat menjadi kenyataan. “Ini adalah upaya untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat. Kami berharap seluruh warga dapat mendukung proses ini agar berjalan lancar dan sesuai harapan,” pungkasnya.

Langkah ini tidak hanya menjawab persoalan administratif, tetapi juga menjadi peluang untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi seluruh warga Loa Ipuh. Jika berhasil, rencana ini akan menjadi bukti nyata bahwa pelayanan publik yang baik bisa diwujudkan melalui kerja sama dan perencanaan yang matang. (ADV/ED3)

Bagikan:

Tinggalkan komentar

Ads - Before Footer