Gerakan Menanam Pohon Masa Depan di Ibu Kota Baru

tajukmedia.id

BASUKI Hadimuljono terus mengawal pembangunan di Ibukota Nusantara, termasuk menjaga kelestarian lingkungan.
BASUKI Hadimuljono terus mengawal pembangunan di Ibukota Nusantara, termasuk menjaga kelestarian lingkungan.

Nusantara, Tajukmedia.id– Sabtu (21/6), sekelompok anak-anak, akademisi, dan pejabat negara berkumpul di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Ibu Kota Nusantara (IKN). Bukan untuk seremoni biasa, mereka datang untuk menanam masa depan. Secara harfiah: pohon-pohon ditanam, tapi yang tumbuh di balik akar itu adalah kesadaran kolektif tentang pentingnya menjaga bumi, membangun peradaban, dan merawat ekosistem sejak dini.

Aksi tanam pohon ini diinisiasi oleh Otorita IKN bersama Forum Pimpinan Perguruan Tinggi Bidang Kemahasiswaan (Forpimawa), dengan melibatkan anak-anak dari lingkungan sekitar. Kehadiran generasi muda menjadi penanda bahwa pembangunan IKN tak hanya berorientasi fisik, tapi juga menumbuhkan nilai. “Kita tanam pohon, tapi sebenarnya kita sedang menanam kebiasaan,” ujar salah satu peserta.

TPST IKN bukan sekadar latar kegiatan. Fasilitas ini merupakan bagian vital dari konsep kota berkelanjutan yang ingin dibangun. Sampah yang masuk ke TPST akan dipilah dan dikelola: yang organik diolah menjadi kompos untuk penghijauan, sementara sampah tak terpakai ditangani dengan teknologi rendah emisi, mendukung target IKN menuju Net Zero Emission.

Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, dalam arahannya mengaitkan kegiatan ini dengan semangat konservasi. Ia menyinggung keberhasilan Samboja Lestari—yang dulunya hamparan alang-alang kering, kini menjadi hutan yang jadi habitat orang utan dan beruang madu. “Kalau di sana butuh 15 tahun untuk menjadi hutan kembali, maka kita di sini harus konsisten. Setiap dua minggu seluruh pegawai OIKN menanam. Kita bisa mewujudkan hutan kembali di IKN,” tegas Basuki.

Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Prof. Dr. Fauzan, M.Pd., menambahkan bahwa kunjungan ini bukan sekadar kegiatan fisik, melainkan momen kontemplatif. “Kita diajak merenung, tentang bagaimana mempersiapkan mahasiswa masa depan dan membangun ekosistem berbasis ilmu pengetahuan yang relevan bagi Indonesia ke depan,” ujarnya.

Kegiatan ditutup dengan penanaman pohon secara simbolis di Plaza Bhinneka. Namun Otorita IKN menegaskan: ini bukan simbol belaka. Penanaman pohon akan menjadi bagian dari budaya hidup di ibu kota baru—tempat di mana masa depan Indonesia ditanam hari ini. (ED1)

Bagikan:

Tinggalkan komentar

Ads - Before Footer