Fokus Pembinaan, SMSI Samarinda Tutup Pintu Anggota Baru hingga Awal 2026

tajukmedia.id

ARDITYA Abdul Aziz menyampaikan bahwa saat ini organisasi yang dipimpinnya, SMSI Samarinda terus berupaya berbenah.
ARDITYA Abdul Aziz menyampaikan bahwa saat ini organisasi yang dipimpinnya, SMSI Samarinda terus berupaya berbenah.

Samarinda, Tajukmedia.id Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kota Samarinda menyetop sementara pendaftaran anggota baru. Langkah ini bukan tanpa alasan. Organisasi yang menaungi puluhan perusahaan pers itu tengah fokus pada pembinaan internal dan pemenuhan kelengkapan administrasi anggota yang sudah mendaftar sebelumnya.

Ketua SMSI Samarinda, Arditya Abdul Aziz, menegaskan bahwa keputusan ini diambil untuk memastikan proses verifikasi berjalan optimal dan organisasi tidak terbebani oleh masuknya anggota baru yang belum siap secara administratif.

“Untuk sementara kami hentikan dulu pendaftaran. Kami ingin menuntaskan proses verifikasi terhadap calon anggota yang sudah masuk. Target kami, awal tahun depan baru dibuka kembali,” jelas Arditya, Jumat (27/6).

Data SMSI mencatat, saat ini tercatat sekitar 90 perusahaan media resmi tergabung sebagai anggota. Jumlah itu memang berkurang dari periode sebelumnya. Namun bagi Arditya, itu bukan masalah. Ia menekankan, kualitas lebih penting daripada kuantitas.

“Yang kami kedepankan adalah legalitas dan profesionalisme. Semua anggota yang aktif saat ini sudah melalui proses verifikasi sesuai standar Dewan Pers,” tegasnya.

Dia menyebut SMSI bukan sekadar wadah berkumpul. Tapi juga penggerak pembinaan media berbadan hukum yang taat pada regulasi. SMSI, menurut Arditya, ingin memastikan bahwa seluruh anggotanya benar-benar layak menyandang predikat sebagai perusahaan pers.

“Standar perusahaan pers itu jelas. Harus berbadan hukum, patuh pada Pedoman Media Siber, serta memiliki struktur redaksi yang sah. Ini yang sedang kami kawal terus,” katanya.

Pembinaan, lanjut Arditya, terus dilakukan melalui pelatihan manajemen redaksi, peningkatan kapasitas SDM, hingga pendampingan untuk melengkapi legalitas usaha media.

“Kami ingin media anggota SMSI bisa bersaing secara sehat dan profesional di tengah dinamika industri digital yang makin kompleks,” imbuhnya.

Sementara itu, Ketua SMSI Kaltim Wiwid Marhaendra Wijaya mengingatkan bahwa perusahaan media bebas memilih asosiasi manapun. Namun, pembinaan dan penguatan kapasitas anggota tetap menjadi fokus utama SMSI di daerah.

“SMSI kabupaten dan kota punya ruang untuk membina anggotanya. Harapannya, anggota ke depan makin berkualitas dan wartawannya makin kompeten,” pungkas Wiwid. (ED1)

Bagikan:

Tinggalkan komentar

Ads - Before Footer