Tenggarong, Kamis 21 November 2024 – Saat diskusi berlangsung, layar proyektor menampilkan angka-angka yang begitu kompleks. Angka itu bukan sekadar data, melainkan gambaran nyata tentang tantangan Kabupaten Kutai Kartanegara dalam merancang kebijakan berbasis fakta. Dalam ruangan Workshop Pembinaan Statistik Sektoral yang digelar di Hotel Harris Samarinda pada Rabu, 20 November 2024, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Kutai Kartanegara memulai langkah besar untuk memperkuat pengelolaan data statistik sektoral.
Sebanyak puluhan perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Kecamatan hadir. Mereka tidak hanya mendengarkan, tetapi juga mencoba memahami urgensi statistik dalam mendukung pembangunan daerah. Kabid Statistik Diskominfo Kukar, Asdi, dalam sambutannya, membuka realitas pentingnya kegiatan ini. “Kabupaten Kutai Kartanegara telah meraih 13 panji keberhasilan di tingkat provinsi tahun ini, salah satunya dalam bidang statistik sektoral. Ini prestasi yang harus terus kita jaga dan tingkatkan,” ujarnya.
Workshop ini menghadirkan dua narasumber, yaitu Statistisi Ahli Muda Diskominfo Provinsi Kaltim, Ika Wahyuni, dan Ahmad Subhan dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kukar. Mereka adalah mitra strategis yang selama ini mendampingi Kukar dalam mengelola statistik sektoral. Hingga 2024, Diskominfo Kukar telah menghasilkan 252 rekomendasi statistik sektoral, termasuk empat kompilasi produk administrasi (kompromin) dan 248 kegiatan survei.
“Rekomendasi ini adalah tonggak penting bagi Satu Data Indonesia di Kukar. Namun, tantangan terbesar adalah bagaimana kita melibatkan semua perangkat daerah untuk memahami dan melaksanakan prinsip-prinsip tersebut,” tambah Asdi.
Selain itu, kegiatan ini juga menargetkan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di lingkungan OPD. Diskominfo Kukar berharap aparatur pengelola data dapat mengintegrasikan data dengan baik ke dalam Website Romantik milik BPS, platform utama untuk pengajuan rekomendasi statistik sektoral.
Tidak hanya sekadar berbicara angka, workshop ini menekankan pentingnya statistik untuk kehidupan masyarakat. “Data yang kita kelola ini bukan hanya soal laporan, tetapi soal masa depan. Bagaimana desa-desa kita bisa menyusun rencana pembangunan yang lebih akurat,” tutur Ahmad Subhan, narasumber dari BPS Kukar.
Penutup acara diisi dengan harapan besar yang disampaikan Asdi. Ia menegaskan pentingnya peran BPS sebagai pembina data untuk terus mendampingi Kukar dalam pengelolaan statistik hingga ke tingkat desa dan kelurahan. “Kami ingin semua desa di Kukar memiliki kegiatan statistik yang sesuai target kinerja bersama. Ini bukan hanya target tahunan, tetapi cita-cita besar untuk Kukar yang lebih baik,” tegasnya.
Workshop ini bukan hanya soal angka atau laporan formal. Ini adalah kisah tentang bagaimana sebuah kabupaten terus berjuang mewujudkan kebijakan berbasis fakta. Dalam deretan angka itu, ada masa depan yang lebih cerah untuk Kutai Kartanegara. (ADV/ED3)
