Diresmikan Bupati Edi Damansyah, Teras Kota Bangun Hadirkan Harapan Baru UMKM

tajukmedia.id

Diresmikan Bupati Edi Damansyah, Teras Kota Bangun Hadirkan Harapan Baru UMKM
Suasana santai dan penuh semangat di Teras Kota Bangun Bersinar, Desa Kota Bangun Ulu.

TENGGARONG – Di tepi Sungai Mahakam yang mengalir tenang, semilir angin membawa suara gitar akustik dan gelak tawa pengunjung. Di bawah tenda biru yang berdiri di atas dek kayu, para musisi lokal bersahut-sahutan dengan irama khas, menemani geliat UMKM yang mulai bangkit. Inilah wajah baru Teras Kota Bangun Bersinar, destinasi wisata dan ekonomi rakyat yang mulai bersinar di jantung Desa Kota Bangun Ulu, Kecamatan Kota Bangun.

Diresmikan langsung oleh Bupati Kutai Kartanegara, Edi Damansyah, kawasan ini bukan hanya ruang santai, tapi simbol harapan baru—di mana pariwisata dan UMKM tumbuh berdampingan. Sejak dibuka, deretan lapak kuliner lokal, kerajinan tangan, dan penyedia jasa wisata air silih berganti menyambut pengunjung dari berbagai penjuru.

“Kami harap ini bukan cuma tempat nongkrong, tapi bisa menggerakkan ekonomi warga secara langsung,” ujar Plt Camat Kota Bangun, Abdul Karim, Rabu (9/4/2025).

Menurut Abdul, kehadiran Teras Kota Bangun Bersinar adalah hasil kerja kolektif antara Pemkab Kukar, pemerintah desa, pelaku usaha lokal, dan masyarakat. UMKM bukan sekadar pelengkap, tapi jantung dari denyut ekonomi kawasan ini. Setiap pengunjung yang membeli kopi, menyewa perahu, atau sekadar berswafoto di tepi sungai, turut memperkuat perputaran uang warga.

“Kalau pengelolaannya tepat sasaran, destinasi ini bisa jadi sumber PADes yang kuat dan konsisten,” tegasnya.

Untuk itu, Pemcam Kota Bangun mendorong peran aktif Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) agar aset wisata dikelola secara berkelanjutan, dengan memperhatikan aspek profesionalitas, kebersihan, keamanan, dan kenyamanan. Akses jalan, toilet, parkir, serta titik-titik hiburan terus diperbaiki untuk memastikan pengalaman terbaik bagi pengunjung.

Yang membuat kawasan ini berbeda, lanjut Abdul, adalah suasana kolaboratif yang terasa nyata—anak muda, seniman lokal, ibu-ibu pelaku UMKM, hingga aparatur desa terlibat dalam menjaga semangat dan keindahan tempat ini.

“Setiap sore, suasananya hidup. Ada yang tampil akustikan, ada yang jualan jajanan tradisional. Ini tempat yang menyatukan,” ucap Abdul.

Teras Kota Bangun Bersinar bukan hanya jadi tempat swafoto baru, tapi juga ruang tumbuh ekonomi masyarakat yang selama ini tersembunyi di balik potensi sungai. Ia membuktikan bahwa dengan semangat gotong royong dan arah pembangunan yang jelas, pinggiran sungai pun bisa jadi pusat harapan.

“Kami ingin ini terus berkembang. Bukan cuma untuk hari ini, tapi jadi warisan ekonomi dan kebanggaan warga Kota Bangun ke depan,” tutup Abdul Karim. (adv/ed3)

Bagikan:

Tinggalkan komentar

Ads - Before Footer