Desa Kukar Kini Terdokumentasi Presisi, Awal Baru Pembangunan Efektif

tajukmedia.id

Desa Kukar Kini Terdokumentasi Presisi, Awal Baru Pembangunan Efektif
Para pejabat Pemkab Kukar bersama tim dari IPB dan perwakilan desa usai penyerahan simbolis hasil DDP di Borneo Ballroom Hotel Novotel Balikpapan, Kamis (28/11/2024). (istimewa)

Tenggarong, Jumat 29 November 2024 – Pemandangan di Balikpapan pada Kamis (28/11/2024) terasa berbeda. Di Borneo Ballroom Hotel Novotel, deretan peta, tabel, dan grafik memenuhi layar besar di tengah aula. Bukan sekadar angka dan gambar, data ini memuat gambaran hidup dari desa-desa di Kutai Kartanegara (Kukar)—tempat ribuan masyarakat menggantungkan harapan pada pembangunan yang lebih baik. Di tengah acara itu, Data Desa/Kelurahan Presisi (DDP) secara resmi diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten Kukar, sebuah tonggak penting dalam perjalanan pembangunan daerah.

Penyerahan simbolis dilakukan oleh Pj Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Akmal Malik, kepada tiga kepala desa: Kota Bangun Tiga, Sangasanga Dalam, dan Bloro. Namun, di balik seremoni tersebut, tersimpan upaya besar yang melibatkan Tim IPB University dalam memetakan setiap jengkal wilayah Kukar secara detail. 

“Pemetaan ini bukan hanya soal peta administratif atau sarana prasarana,” ujar Arianto, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar. “Ini adalah fondasi data yang akan menjadi landasan perencanaan pembangunan desa yang tepat sasaran, akurat, dan berkelanjutan.”

Data tersebut mencakup administrasi desa, topografi, penggunaan lahan, hingga kebutuhan strategis yang sejalan dengan target SDGs (Sustainable Development Goals). Setiap data tak hanya menyuarakan angka, tetapi juga kisah tentang tantangan pendidikan, kesehatan, hingga ekonomi desa.

Dalam sambutannya, Akmal Malik menekankan potensi besar DDP sebagai alat pengambil kebijakan yang tepat sasaran. “Data ini adalah warisan penting. Kukar bisa menjadi teladan bagi daerah lain di Indonesia, memanfaatkan data ini untuk kepentingan publik yang lebih baik,” ungkapnya.

Meski menjanjikan, tantangan ke depan masih membayangi. Bagaimana data ini benar-benar digunakan untuk mendobrak masalah ketimpangan desa? Bagaimana transparansi dan akuntabilitas terwujud melalui penerapan data ini? Semua mata kini tertuju pada bagaimana Kukar memanfaatkan “harta karun” informasi ini.

Sebagai penutup, Arianto mengingatkan bahwa DDP adalah langkah awal, bukan akhir. “Hasil ini hanya akan berdampak jika kita semua, dari pemerintah hingga masyarakat desa, berkomitmen memanfaatkannya untuk perencanaan yang lebih baik,” ujarnya. Di tengah sambutan tepuk tangan, tersirat harapan besar bahwa pembangunan Kukar kini memiliki arah yang lebih jelas—berlandaskan data, untuk masyarakat desa yang lebih sejahtera. (ADV/ED3)

Bagikan:

Tinggalkan komentar

Ads - Before Footer