Tenggarong – Sutarjo (57) hanya bisa menatap rumah lamanya dengan perasaan campur aduk. Dinding kayu yang mulai lapuk, atap bocor di sana-sini, dan lantai yang tak lagi kuat menopang langkah kaki. Bertahun-tahun ia dan keluarganya bertahan di rumah yang tak lagi layak, berharap suatu saat kondisi akan berubah. Harapan itu akhirnya terwujud. Minggu (16/02/2025), Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Edi Damansyah meresmikan dua unit Rumah Layak Huni BAZNAS (RLHB) di RT 12 Dusun Bengkinang, Kelurahan Loa Tebu, Tenggarong, yang menjadi bagian dari upaya bersama mengentaskan kemiskinan di Kukar.
Peresmian ini berlangsung usai kegiatan Safari Subuh Pemerintah Kabupaten Kukar di Masjid Daarusa’adah. Dalam kesempatan itu, Bupati Edi menegaskan bahwa penyediaan hunian layak bagi masyarakat kurang mampu merupakan salah satu prioritas utama pemerintah daerah. Ia mengapresiasi sinergi Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kukar yang telah berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan warga.
“Dengan adanya bantuan ini, saya berharap penerima manfaat dapat merasakan tempat tinggal yang lebih layak dan nyaman. Ini bukan sekadar rumah, tetapi simbol kepedulian bersama untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik,” ujar Edi.
Bupati juga menekankan bahwa pengentasan kemiskinan di Kukar bukan hanya soal bantuan sosial sesaat, tetapi harus dilakukan secara sistematis dan berkelanjutan. Salah satu program andalan yang dijalankan adalah bedah rumah bagi warga yang masih tinggal di hunian tak layak.
“Di Kukar, kita punya rumah besar pengentasan kemiskinan, dan salah satu variabel yang diperhatikan adalah kondisi tempat tinggal. Program ini menjadi prioritas karena rumah yang layak adalah kunci untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” jelasnya.
Tak hanya itu, Edi juga meminta lurah dan ketua RT untuk terus memperbarui data kondisi masyarakat secara akurat. Menurutnya, data yang valid akan memastikan bantuan tepat sasaran dan manfaatnya bisa dirasakan oleh lebih banyak warga yang membutuhkan.
Dengan rumah barunya, Sutarjo tak lagi khawatir hujan deras yang merembes ke dalam rumah atau lantai yang rapuh. Di sudut rumah, ia duduk bersama keluarganya, menikmati secangkir kopi dengan perasaan yang berbeda. Kini, rumah itu bukan lagi sekadar tempat berteduh, tetapi awal baru bagi mereka menuju kehidupan yang lebih baik. (adv/ed3)