TENGGARONG – Siapa sangka, dari desa kecil di tepian Sungai Mahakam, lahir camilan ringan dengan nilai jual tinggi yang kini menembus pasar internasional. Itulah Amplang Balet, kreasi inovatif dari warga Desa Teluk Dalam, Kecamatan Tenggarong Seberang, yang memadukan rasa gurih amplang dengan keistimewaan sarang burung walet.
Produk ini bukan hanya camilan biasa. Dengan bahan utama yang selama ini identik dengan minuman kesehatan kelas atas, Amplang Balet menawarkan rasa khas dan manfaat gizi tinggi, menjadikannya primadona baru oleh-oleh khas Kukar. Harga jualnya pun menyasar segmen premium: Rp 150 ribu per kilogram atau sekitar Rp 15 ribu per gram.
“Awalnya hanya eksperimen warga, ingin membuat variasi dari amplang tradisional. Tapi karena pakai sarang burung walet, rasanya unik dan gizinya tinggi. Tak disangka, malah laku di luar negeri,” ungkap Kepala Desa Teluk Dalam, Supian, Jumat (28/3/2025).
Sejak 2023, Amplang Balet sudah diekspor ke Singapura dan Thailand—dua negara yang dikenal selektif terhadap kualitas pangan. Minat terus bertumbuh, dan permintaan dari konsumen luar negeri menunjukkan tren positif.
Keberhasilan ini tidak berdiri sendiri. Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara melalui Disperindag aktif mendampingi pelaku UMKM dalam hal pelatihan produksi higienis, sertifikasi, hingga strategi branding digital. Bahkan perusahaan swasta seperti PT Multi Harapan Utama (MHU) ikut mendukung dari sisi pendanaan dan akses pasar.
“Kami punya mimpi agar produk lokal kita jangan hanya jadi oleh-oleh, tapi bisa jadi komoditas ekspor yang membanggakan,” kata salah satu pendamping UMKM Disperindag Kukar.
Keunikan rasa dan kemasan yang modern membuat Amplang Balet tampil meyakinkan di etalase toko oleh-oleh premium, bahkan mulai dilirik marketplace internasional. Produk ini telah menjadi inspirasi bagi pelaku UMKM lain di Teluk Dalam untuk bereksperimen dengan bahan lokal tak biasa.
“Ini jadi titik balik semangat kami. Kami tak hanya ingin dikenal karena tradisi, tapi juga inovasi,” ujar Supian.
Langkah ke depan, Pemdes Teluk Dalam akan membentuk koperasi khusus ekspor dan memperluas pelatihan pada kualitas produksi serta pemasaran digital. Target besarnya: menjadikan desa ini sebagai pusat olahan sarang burung walet yang tidak hanya kuat di dalam negeri, tetapi juga menjadi nama yang diperhitungkan di luar negeri.
Dengan perpaduan rasa, nilai gizi, dan strategi pemasaran modern, Amplang Balet menjadi simbol dari kebangkitan ekonomi desa berbasis inovasi. Teluk Dalam pun kini melangkah lebih percaya diri sebagai pionir desa ekspor yang mengharumkan nama Kukar di pasar global. (adv/ed3)