Nusantara, Tajukmedia.id – Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) bergerak ke fase strategis. Tak sekadar mengejar percepatan, namun juga menempatkan kualitas, estetika, dan keberlanjutan sebagai prioritas utama. Lewat Pre-Construction Meeting (PCM) terintegrasi untuk sejumlah proyek inti, Otorita IKN menegaskan pembangunan fisik harus berjalan seiring dengan kedisiplinan, tata kelola yang baik, serta kepedulian terhadap lingkungan.
PCM ini menjadi ruang untuk menyamakan persepsi seluruh pihak, mulai dari pelaksana proyek hingga pengawas, agar langkah di lapangan terjaga sesuai target dan minim risiko. Dua paket pekerjaan utama jadi sorotan.
Paket pertama, Penataan Kawasan Sepaku. Proyek ini mencakup pembangunan dua gedung dan kawasan Pasar Sepaku, penataan koridor sepanjang 1,5 kilometer dari SDN 004 Sepaku hingga SD IT Ma’arif di WP IKN Barat, serta pembangunan 10 pos pengamanan di titik-titik strategis IKN.
Paket kedua, Penataan Kawasan Olahraga dan Ruang Terbuka Hijau. Lingkupnya meliputi pembangunan nursery anggrek (orchid garden), rehabilitasi area glamping di KIPP 1A, pembangunan Pusat Riset Wanagama, dan infrastruktur PSSI di KIPP 1B. Seluruh proyek dibiayai melalui APBN Otorita IKN Tahun Anggaran 2025.
Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, menegaskan pentingnya menjaga standar tinggi dalam setiap pelaksanaan konstruksi. Kebersihan, keamanan, dan estetika, kata Basuki, bukan sekadar formalitas, melainkan harga mati. “Saya akan kerasin. Kalau batching plant masih mengotori jalan, saya hentikan dua bulan. Supaya jelas: kita serius soal kebersihan,” tegas Basuki dalam rapat Pre-Construction Meeting (PCM) Terintegrasi Paket Pekerjaan Penataan Kawasan Sepaku, Olahraga dan Ruang Terbuka Hijau IKN, pada hari Kamis (3/7/2025).
Ia juga menyoroti maraknya truk angkutan material yang mengabaikan ketertiban. Muatan tanah atau batu split harus pakai terpal. “Kami tidak mau jalan ke Sepaku kotor. Ini soal memberi contoh bagaimana pembangunan yang beradab,” tandasnya.
Basuki juga menekankan aspek estetika lanskap. Ia prihatin, banyak pohon yang ditanam asal-asalan, masih terbungkus karung atau plastik sehingga akar tak bisa tumbuh sempurna.
“Semua harus diperiksa. Bongkar karungnya, tanam ulang dengan benar. Kalau ini dibiarkan, dua tahun ke depan sia-sia. Saya ingin IKN rimbun, hijau, berkelas,” pintanya.
Pola tanam juga jadi perhatian. Basuki mencontohkan, tanaman yang boros air tidak boleh dicampur dengan yang hemat air. Kebutuhan hidupnya berbeda, sehingga penataannya pun harus sesuai kaidah.
Mengakhiri arahannya, Basuki mengingatkan bahwa gelombang besar proyek multi-years akan segera bergulir, termasuk pembangunan jalan yudikatif, gedung legislatif, embung, dan infrastruktur lainnya.
“Jangan tunda-tunda. Paket ini hanya sampai Desember. Akhir Juni tender, Agustus–September proyek-proyek berat sudah harus jalan,” tutupnya. (ED1)