Samarinda, Tajukmedia.id – Tahap II seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) untuk formasi Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) resmi dimulai. Sebanyak 740 peserta yang telah lolos tahap administrasi, kini berhadapan dengan Seleksi Kompetensi berbasis sistem Computer Assisted Test (CAT) di LPP RRI Samarinda, Jalan M Yamin Kecamatan Samarinda Ulu.
Proses seleksi berlangsung dua hari, dimulai Minggu (11/5) dengan tiga sesi, lalu berlanjut Senin (12/5) dalam dua sesi. Masing-masing peserta menghadapi ujian yang mencakup empat komponen: manajerial, sosial kultural, teknis, dan wawancara berbasis komputer.
Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Mahulu, Wenefrida Kayang, terlihat memantau langsung jalannya seleksi. Ia menyebut pelaksanaan seleksi kali ini tetap mengacu pada standar nasional sesuai Peraturan BKN Nomor 5 Tahun 2024.
“Sistem CAT tetap menjadi andalan. Semua transparan, langsung bisa dilihat hasilnya lewat live score. Tidak ada celah untuk permainan,” tegas Wenefrida saat ditemui di lokasi ujian.
Ia juga menekankan pentingnya fokus bagi para peserta. “Jangan pikir soal lulus atau tidak dulu. Yang penting sekarang kerjakan dengan tenang, teliti, dan manfaatkan waktu sebaik-baiknya,” ujarnya, sambil memberikan semangat kepada peserta yang tengah menunggu giliran.
Dari sisi teknis, seluruh panitia dari BKPSDM Mahulu siaga penuh sejak pagi. Mereka membantu memverifikasi data peserta, memeriksa kelengkapan persyaratan, serta memastikan ujian berlangsung tertib dan sesuai jadwal.
“Panitia kami melayani peserta dengan tulus dan ikhlas. Semua disiapkan agar pelaksanaan seleksi berjalan lancar,” tambah Wenefrida yang juga menjabat sebagai Plt Asisten II Setkab Mahulu.
Sebagai bentuk pengawasan, hadir pula Inspektur Inspektorat Kabupaten Mahulu, Budi Gunarjo Ompusunggu. Ia memastikan seluruh rangkaian seleksi dijalankan dengan prinsip akuntabilitas dan objektivitas.
“Kami ingin pastikan, bahwa dari proses awal hingga akhir yang dijalani para calon PPPK, tidak ada celah penyimpangan,” ujar Budi.
Seleksi ini menjadi pintu masuk strategis bagi ASN profesional di Mahulu. Dengan sistem yang ketat namun terbuka, peserta dituntut menunjukkan kompetensi dan karakter. Bukan hanya pintar, tapi juga siap mengabdi. (ADV/ED1)