SMP SPT Diresmikan di Desa Separi, Anak-anak Transmigran Tak Perlu Lagi Sekolah Jauh

tajukmedia.id

SMP SPT Diresmikan di Desa Separi, Anak-anak Transmigran Tak Perlu Lagi Sekolah Jauh
Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah bersama jajaran dan masyarakat desa meninjau bangunan baru SMP SPT di Desa Separi, Kecamatan Tenggarong Seberang, usai peresmian gedung sekolah pada Selasa (15/4/2025).

TENGGARONG – Bagi anak-anak di Desa Separi, Kecamatan Tenggarong Seberang, menempuh pendidikan lanjutan selama ini berarti berjalan kaki jauh atau menumpang kendaraan ke desa tetangga. Tapi kini, mimpi mereka untuk sekolah dekat rumah akhirnya menjadi kenyataan.

Pada Selasa (15/4/2025), Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah meresmikan gedung baru SMP Satuan Pemukiman Transmigrasi (SPT) di Desa Separi. Tangis haru dan ucapan syukur mengiringi langkah awal lembaga pendidikan ini, yang berdiri kokoh sebagai bukti nyata pemerataan pembangunan di Kukar.

Kepala Desa Separi, Supriyanto, tak menyembunyikan rasa bangganya. Baginya, kehadiran sekolah ini bukan sekadar proyek infrastruktur, tetapi tonggak sejarah bagi masa depan anak-anak transmigran.

“Dulu anak-anak harus menempuh jarak jauh hanya untuk bisa sekolah SMP. Kini, mereka bisa menimba ilmu di desa sendiri. Ini lebih dari sekadar gedung, ini harapan baru,” ujarnya dengan mata berbinar.

Selama bertahun-tahun, masyarakat Separi—yang mayoritas merupakan warga transmigrasi—berjuang untuk mendapatkan akses pendidikan yang layak. Dengan berdirinya SMP SPT ini, anak-anak tidak hanya lebih dekat dengan pendidikan, tapi juga lebih dekat dengan masa depan yang lebih cerah.

Bupati Edi Damansyah dalam sambutannya menyampaikan bahwa pembangunan sekolah ini adalah bagian dari visi Kukar Idaman—sebuah inisiatif besar untuk membangun sumber daya manusia unggul dari desa hingga kota.

“Kita ingin pendidikan berkualitas bukan hanya milik pusat kota, tapi juga menyentuh kawasan transmigrasi seperti Desa Separi,” tegas Edi.

Bangunan sekolah yang panjang dan bersih ini dirancang untuk menampung siswa dari lingkungan permukiman SPT dan sekitarnya. Selain itu, pemerintah juga berencana untuk menambah fasilitas pendukung seperti laboratorium, ruang guru, dan perpustakaan dalam waktu dekat.

Supriyanto berharap ke depan, sekolah ini tidak hanya berkembang secara fisik, tetapi juga memiliki tenaga pendidik yang berkualitas dan program belajar yang kompetitif.

“Kami di desa siap mendukung. Ini amanah besar yang harus dijaga dan dikembangkan. Pendidikan adalah modal utama kemajuan masyarakat,” tutupnya.

Peresmian SMP SPT ini menjadi simbol bahwa pemerataan pendidikan bukanlah janji kosong. Di tengah lahan hijau yang jauh dari pusat kota, berdiri sekolah yang menjadi bukti bahwa masa depan anak-anak desa kini mulai ditulis lebih dekat dari rumah mereka sendiri. (adv/ed3)

Bagikan:

Tinggalkan komentar

Ads - Before Footer