IRMA Ramadhan Fair 2025 Hadirkan Lomba Baru, Dispar Kukar Target Libatkan Seluruh Kecamatan

tajukmedia.id

IRMA Ramadhan Fair 2025 Hadirkan Lomba Baru, Dispar Kukar Target Libatkan Seluruh Kecamatan
Peserta Lomba Bagarakan Sahur tampil semarak di halaman Masjid Agung Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Tenggarong, dalam rangkaian IRMA Ramadhan Fair 2025.

TENGGARONG – Setiap malam menjelang sahur, dentuman ritmis “begerakan” kembali bergema di sudut-sudut kota Tenggarong. Suara beduk dan seruan anak-anak muda membangunkan warga, bukan hanya untuk bersantap, tapi juga menyemai semangat kebersamaan dalam bulan suci. Tradisi inilah yang menjadi salah satu denyut utama IRMA Ramadhan Fair 2025—sebuah agenda tahunan yang kini memasuki tahun ketiganya dengan semangat yang terus menyala.

Diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata (Dispar) Kutai Kartanegara bersama Badan Pelaksana Masjid Agung Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Tenggarong, IRMA Ramadhan Fair tahun ini berlangsung selama enam hari, dari Sabtu 22 Maret hingga Kamis 27 Maret 2025. Gelaran ini bukan sekadar lomba, melainkan ruang ekspresi dan edukasi spiritual yang menyatukan berbagai elemen masyarakat dalam nuansa Ramadan yang hangat dan inklusif.

Ahmad Ivan, Plt Kabid Pemasaran Dispar Kukar, menjelaskan bahwa IRMA Ramadhan Fair 2025 hadir dengan semangat pembaruan. Tahun ini, tidak hanya jenis lomba yang diperluas, tetapi juga jangkauan peserta yang ingin dirangkul hingga ke seluruh kecamatan di Kukar.

“Kami ingin menjadikan IRMA Ramadhan Fair bukan hanya milik Tenggarong, tapi milik seluruh masyarakat Kukar. Mulai tahun ini kami fokus memperluas partisipasi agar gaungnya benar-benar terasa sampai ke desa-desa,” ujarnya.

Beragam kompetisi akan meramaikan acara, mulai dari Begerakan Sahur, Habsyi, Fashion Show Busana Muslim, Kreasi Odah Pejual, hingga Lomba Mewarnai Anak, Retorika Islami, Rangking Satu Islami, Videografi Islami, dan Lomba Anak Sholeh. Bahkan, lomba promosi program LPR (Lembaga Pemberdayaan Remaja) juga dihadirkan untuk menggugah partisipasi generasi muda dalam dakwah yang kreatif dan produktif.

Ivan menekankan bahwa selain menjadi ajang silaturahmi dan hiburan, IRMA Ramadhan Fair juga diarahkan untuk menjadi wahana penguatan nilai keislaman, pengembangan ekonomi lokal, serta pelestarian seni dan budaya Islami.

“Insya Allah, tahun depan seluruh kecamatan bisa ikut serta. Kami ingin kegiatan ini menjadi kebanggaan bersama dan menjadi ruang bagi masyarakat untuk mengekspresikan nilai-nilai Islam dalam bentuk yang positif dan membangun,” tegas Ivan.

Di tengah derasnya arus digital dan distraksi zaman, IRMA Ramadhan Fair menjadi oase yang menyejukkan. Ia bukan hanya tentang perlombaan, tetapi tentang menghidupkan kembali semangat Ramadan sebagai perekat sosial, penyubur nilai-nilai keimanan, dan penggerak potensi lokal. Tenggarong telah memulainya—dan Kukar bersiap menyambutnya secara lebih luas di tahun-tahun mendatang. (adv/ed3)

Bagikan:

Tinggalkan komentar

Ads - Before Footer