Ratusan Takjil Gratis Ludes dalam Hitungan Jam di War Takjil Bareng Wabup Rendi

tajukmedia.id

Ratusan Takjil Gratis Ludes dalam Hitungan Jam di War Takjil Bareng Wabup Rendi
Wakil Bupati Kukar Rendi Solihin (tengah) bersama influencer Kak Gem dan Irfan Ghafur membagikan takjil gratis kepada warga dalam kegiatan War Takjil di FKP Corner, Tenggarong, Minggu (16/3/2025).

TENGGARONG – Dua jam sebelum matahari terbenam, aroma manis kolak pisang, gurihnya pastel, hingga segarnya es kelapa mulai memenuhi udara di sekitar FKP Corner, Jalan Pattimura. Ratusan warga telah memadati area itu sejak pukul tiga sore, menanti kesempatan untuk mendapatkan takjil gratis dalam kegiatan War Takjil bersama Wakil Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Rendi Solihin, Minggu (16/3).

Takjil yang dibagikan bukan sekadar menu berbuka biasa. Ada lebih dari 11 pelaku UMKM lokal yang turut ambil bagian, menyajikan *ratusan porsi makanan dan minuman, yang dalam hitungan jam langsung habis. Bukan karena dijual murah, tetapi karena memang *dibagikan secara cuma-cuma—cukup dibayar dengan doa dan senyum tulus dari warga.

“Alhamdulillah, luar biasa sekali antusias masyarakat. Dalam hitungan jam, semuanya ludes,” ucap Rendi dengan wajah sumringah saat melayani warga satu per satu.

Yang membuat suasana semakin semarak, Rendi tidak sendiri. Ia ditemani oleh dua sosok viral di media sosial: Kak Gem—dikenal lewat pesan-pesan positif dan gaya komunikasinya yang atraktif, serta Irfan Ghafur, influencer asal Kalimantan Timur yang terkenal lewat konten humor dan gaya “ketempelannya” yang khas.

Warga, terutama anak muda dan keluarga muda, tampak antusias menyambut mereka. Tak sedikit yang meminta foto, berbincang, atau sekadar menyapa mereka dengan senyum lebar. Namun inti acara tetap berjalan: memperkuat ikatan antara pemerintah, pelaku UMKM, dan masyarakat dalam suasana kebersamaan Ramadan.

“Karena ini pertama kali dan disambut begitu antusias, Insya Allah akan kita rutinkan tiap tahun,” kata Rendi menutup kegiatan dengan harapan.

War Takjil hari itu bukan sekadar bagi-bagi makanan. Ia menjadi gambaran sederhana namun kuat tentang bagaimana kolaborasi, ketulusan, dan kebersamaan bisa membentuk jalinan sosial yang hangat. Di tengah tantangan ekonomi dan derasnya arus digitalisasi, ruang-ruang perjumpaan langsung seperti ini menjadi penting untuk membangun kembali rasa kebersamaan dalam kehidupan kota. (adv/ed3)

Bagikan:

Tinggalkan komentar

Ads - Before Footer