Samboja Barat Fokus Kelola Pariwisata untuk Dongkrak Ekonomi Lokal

tajukmedia.id

Samboja Barat Fokus Kelola Pariwisata untuk Dongkrak Ekonomi Lokal
Panorama kawasan wisata Samboja Barat dengan fasilitas unik yang dikelilingi hamparan hijau dan kolam pancing. (istimewa)

Tenggarong, Selasa 26 November 2024 – Langit cerah membentang di atas Tebing Batu Dinding, salah satu ikon alam Kecamatan Samboja Barat yang menjadi saksi bisu perjalanan ambisius daerah ini. Sembari memandang panorama yang menjulang megah, terlintas sebuah visi besar: menjadikan Samboja Barat pusat wisata unggulan di tengah geliat pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).  

Namun, mimpi ini bukan tanpa tantangan. Infrastruktur yang belum sempurna, promosi yang masih sporadis, dan keterbatasan fasilitas menjadi rintangan nyata. Tetapi bagi Burhanuddin, Camat Samboja Barat, tantangan ini justru menjadi bahan bakar semangat untuk mewujudkan perubahan besar.  

“Pekan lalu, kami mempresentasikan potensi wisata Samboja Barat langsung ke Dinas Pariwisata Kaltim. Ini adalah langkah strategis untuk memperkuat posisi kami sebagai destinasi prioritas di Delineasi IKN,” ujar Burhanuddin penuh optimisme, Kamis (28/11/2024).  

Samboja Barat memang memiliki pesona yang memukau. Dari megahnya Tebing Batu Dinding hingga ketenangan Danau Biru, setiap sudut menawarkan daya tarik tersendiri. Lamin Etam Ambors membawa pengunjung merasakan kehidupan tradisional, sementara canopy walk di Bukit Bengkirai mengundang sensasi adrenalin. Tak ketinggalan, Borneo Orangutan Survival (BOS) Foundation menjadi ikon edukasi ekowisata yang terkenal hingga mancanegara.  

“Potensi ini adalah peluang emas. Lokasi kami di Delineasi IKN memberi keuntungan strategis untuk menarik wisatawan domestik maupun internasional,” tegas Burhanuddin.  

Mengikuti tren modern, Pemcam Samboja Barat mengandalkan platform digital untuk memasarkan potensi wisatanya. Melalui akun Instagram Patin Wisambar, berbagai pesona lokal diperkenalkan dengan cara interaktif. Namun, Burhanuddin mengakui masih banyak yang harus dibenahi.  

“Informasi tentang akses ke lokasi, fasilitas pendukung, hingga rekomendasi pusat oleh-oleh masih harus kami lengkapi. Ini penting agar wisatawan bisa merencanakan perjalanan dengan mudah,” ungkapnya.  

Pariwisata bukan sekadar keindahan alam, melainkan peluang nyata untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Burhanuddin yakin sektor ini dapat menjadi penggerak ekonomi lokal, membuka lapangan kerja baru, dan meningkatkan pendapatan warga.  

“Kami ingin memberdayakan masyarakat agar mereka ikut menikmati hasil dari kemajuan pariwisata ini. Dengan pengelolaan serius, ekonomi lokal akan tumbuh pesat,” tambahnya.  

Namun, Burhanuddin sadar, mimpi besar ini tak bisa diraih sendirian. Sinergi antara pemerintah kecamatan, provinsi, dan pelaku usaha menjadi kunci utama. Dukungan berupa pembangunan infrastruktur, pelatihan masyarakat, hingga promosi berkelanjutan sangat diperlukan.  

“Kami butuh dukungan penuh dari semua pihak. Ini bukan hanya tentang promosi, tetapi juga keberlanjutan pengembangan destinasi. Jika semua elemen bekerja bersama, Samboja Barat bisa menjadi ikon pariwisata unggulan yang mendukung pembangunan IKN,” tuturnya.  

Saat matahari tenggelam di balik Tebing Batu Dinding, harapan Burhanuddin tetap menyala. Di bawah langit Samboja Barat yang penuh potensi, ia yakin mimpi besar ini bukan sekadar angan.  

“Ini bukan sekadar mimpi. Samboja Barat bisa menjadi kebanggaan baru Kalimantan Timur. Kami siap menancapkan nama di peta pariwisata nasional,” pungkasnya dengan penuh harap.  

Dengan langkah kecil namun strategis, Samboja Barat perlahan merajut mimpinya. Dalam harmoni antara keindahan alam dan optimisme warga, daerah ini bersiap menyambut masa depan yang cerah sebagai destinasi unggulan di tanah IKN. (ADV/ED3)

Bagikan:

Tinggalkan komentar

Ads - Before Footer