Tenggarong, Senin 25 November 2024 – Di sebuah sudut Kelurahan Timbau, Kecamatan Tenggarong, terhampar cerita penuh tantangan. Dari 27 balita yang tumbuh di bawah garis gizi ideal, upaya keras dilakukan untuk mengubah angka menjadi asa. Setiap makanan tambahan yang dibagikan bukan hanya sekadar nutrisi, tetapi juga janji masa depan yang lebih cerah bagi mereka.
Dalam enam pekan terakhir, Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) di Timbau, inisiatif unggulan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara, menjadi tulang punggung perjuangan melawan stunting. Makanan bergizi itu tak hanya memenuhi kebutuhan balita, tetapi juga menjadi simbol komitmen kuat melawan persoalan yang menghantui generasi muda di daerah ini.
“Program ini adalah bentuk nyata perhatian kami. Ini bukan sekadar pembagian makanan, tetapi investasi masa depan bagi anak-anak kita,” ujar Lurah Timbau, Marten Hedy Yudha Murhans, Senin (25/11/2024). Dalam penyampaian itu, Marten tidak hanya menegaskan pentingnya asupan gizi, tetapi juga mengingatkan masyarakat akan peran mereka dalam perjuangan ini.

Program ini tidak berjalan sendiri. Kader Posyandu dan tim penggerak PKK menjadi mitra strategis dalam memastikan setiap anak mendapatkan manfaat maksimal. Mereka turun ke lapangan, memantau status gizi, dan memberikan edukasi penting tentang pola makan sehat serta kebiasaan hidup bersih.
“Kami terus bergandengan tangan untuk memastikan tidak ada anak yang tertinggal. Sinergi antara pemerintah, kader Posyandu, dan masyarakat adalah kunci keberhasilan program ini,” tambah Marten, penuh harapan.
Namun, tantangan terbesar ada pada pola asuh keluarga. Marten menggarisbawahi, peran orang tua menjadi ujung tombak dalam memastikan gizi anak terpenuhi. “Rumah adalah tempat pertama tumbuhnya kebiasaan sehat. Jika orang tua memahami pentingnya nutrisi, langkah besar sudah diambil untuk mengatasi stunting,” jelasnya.
Meski masih jauh dari garis akhir, semangat warga Timbau tidak pernah padam. Bagi mereka, program PMT ini bukan sekadar upaya jangka pendek. Ini adalah landasan untuk membangun generasi yang sehat, cerdas, dan produktif di masa depan.
Marten menutup dengan pesan penuh optimisme, “Kami ingin semua anak di Timbau mendapatkan hak mereka atas gizi yang cukup. Upaya ini akan terus kami tingkatkan, hingga setiap balita memiliki masa depan yang lebih baik.”
Dalam setiap langkah kecil, Timbau menorehkan cerita besar. Makanan tambahan yang sederhana kini menjadi bagian dari narasi melawan stunting, menyemai harapan di tengah tantangan yang kompleks. Program ini, bagi masyarakat Timbau, adalah pijakan untuk menatap masa depan yang lebih cerah dan sehat. (ADV/ED3)