Turnamen Olahraga dan Seni Budaya Meriahkan HUT Mahulu ke-11

tajukmedia.id

BUPATI Mahulu Bonifasius Belawan Geh bersiap melakukan servis bola voli dalam rangkaian gelaran HUT ke-11 Kabupaten Mahulu, Minggu (1/12/2024).
BUPATI Mahulu Bonifasius Belawan Geh bersiap melakukan servis bola voli dalam rangkaian gelaran HUT ke-11 Kabupaten Mahulu, Minggu (1/12/2024).

Ujoh Bilang, Tajukmedia.id – Perayaan Hari Ulang Tahun ke-11 Kabupaten Mahakam Ulu semakin meriah dengan digelarnya turnamen olahraga tradisional dan pagelaran seni budaya. Acara yang resmi dibuka oleh Bupati Bonifasius Belawan Geh pada Minggu (01/12/2024) ini menjadi ajang untuk melestarikan dan mempromosikan kekayaan budaya lokal.

Bupati Mahulu Bonifasius Belawan Geh menekankan pentingnya menjaga dan melestarikan tradisi olahraga dan seni budaya sebagai bagian dari identitas Kabupaten Mahulu. “Kegiatan ini merupakan wujud nyata komitmen kita dalam melestarikan dan mengembangkan warisan budaya leluhur,” tegasnya.

Turnamen ini menyajikan berbagai lomba menarik, mulai dari lomba sumpit yang merupakan olahraga tradisional khas Dayak hingga berbagai tarian adat yang memukau. Antusiasme masyarakat sangat tinggi, terlihat dari banyaknya peserta dan penonton yang hadir.

“Kami berharap kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga dapat memotivasi generasi muda untuk lebih menghargai dan melestarikan budaya daerah,” tambah Bupati.

Dengan digelarnya turnamen ini, diharapkan dapat semakin memperkuat rasa kebersamaan dan identitas masyarakat Mahulu. Selain itu, acara ini juga menjadi ajang promosi potensi wisata budaya Kabupaten Mahulu ke tingkat nasional.

Sebagai informasi pelestarian kebudayaan di Kabupaten Mahulu memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan pembentukan dan penguatan identitas lokal. Salah satunya sebagai upaya penguatan akar budaya, misalnya jati diri, yakni kebudayaan sebagai akar dari jati diri suatu masyarakat.

Karena dengan melestarikan tradisi, seni, dan bahasa lokal, masyarakat Mahulu akan memiliki rasa memiliki yang kuat terhadap daerahnya. Tidak hanya itu, penguatan akar budaya juga sebagai bentuk penanda keunikan, penanda keunikan, karena setiap daerah memiliki kekhasan budaya yang membedakannya dengan daerah lain. Pelestarian kebudayaan ini menjadi penanda keunikan dan kekhasan masyarakat Mahulu. (ADV/ED1)

Bagikan:

Tinggalkan komentar

Ads - Before Footer