Tenggarong, Selasa 26 November 2024 – Hujan deras yang kerap mengguyur Samboja Barat di penghujung tahun tak menyurutkan semangat tim panitia untuk mempersiapkan perhelatan akbar Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) ke-45. Dengan latar hamparan hijau Lapangan Gelora Remaja Margomulyo, kecamatan ini bersiap menjadi tuan rumah yang menghadirkan harmoni antara nilai-nilai Al-Qur’an dan kearifan lokal pada 2–8 Desember 2024.
Ketua Panitia MTQ sekaligus Camat Samboja Barat, Burhanuddin, berbagi kisah persiapan penuh tantangan dalam Expose Persiapan MTQ ke-45 yang digelar di Pendopo Wakil Bupati Kukar, Tenggarong, Senin (25/11/2024). “Kami ingin MTQ kali ini bukan hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga momen kebersamaan yang merepresentasikan identitas lokal,” ujarnya dengan antusias.
Konsep desain MTQ ke-45 memadukan simbol lokal seperti Burung Enggang, Kubah dan Bulan Sabit, hingga elemen gelombang dan api yang menggambarkan semangat berkobar dalam melantunkan ayat suci Al-Qur’an. Panggung utama setinggi 10 meter dan selebar 30 meter menjadi pusat perhatian, dilengkapi sistem kelistrikan modern dari PLN serta genset cadangan untuk memastikan kelancaran acara.

MTQ kali ini akan digelar di 12 arena lomba yang tersebar di empat kelurahan dan desa, dengan Lapangan Gelora Remaja Margomulyo sebagai lokasi utama. Arena lainnya, seperti masjid dan gedung sekolah, akan mendukung berbagai kategori lomba, mulai dari tahfidz, tartil, khattil, hingga syarhil Al-Qur’an. Persiapan logistik juga tak kalah penting, dengan 60 kendaraan roda empat dan 60 motor disiapkan untuk mobilisasi kafilah dan panitia, serta 65 pemondokan berfasilitas lengkap untuk tamu VIP, dewan hakim, dan peserta.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kukar sekaligus Ketua Umum LPTQ Kukar, Sunggono, menekankan pentingnya belajar dari pengalaman MTQ sebelumnya. Ia mengapresiasi pelaksanaan MTQ ke-44 di Kota Bangun Darat yang berhasil tanpa temuan administrasi dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). “Ini harus menjadi standar baru untuk pelaksanaan MTQ selanjutnya,” katanya tegas.
Lebih jauh, Sunggono menyoroti pentingnya pelaksanaan MTQ di tingkat kecamatan sebagai proses seleksi peserta berbakat untuk berlaga di tingkat kabupaten. “Tidak boleh ada kecamatan yang absen melaksanakan MTQ. Ini adalah pondasi utama untuk mencetak peserta berkualitas yang siap membawa nama Kukar ke panggung nasional,” tegasnya.
Dengan segala persiapan yang matang, MTQ ke-45 di Samboja Barat bukan sekadar ajang perlombaan. Ini adalah upaya kolektif untuk menjadikan nilai-nilai Al-Qur’an sebagai inspirasi dalam kehidupan sehari-hari, menyatukan masyarakat dalam keberagaman, sekaligus menampilkan wajah budaya lokal yang kaya. Bagi Burhanuddin dan timnya, ini lebih dari sekadar tugas—ini adalah pengabdian. Ketika gema lantunan ayat suci membelah udara Samboja Barat pada hari pembukaan, mereka tahu perjuangan panjang ini telah terbayar. (ADV/ED3)