Tenggarong, Sabtu 16 November 2024 – Di sebuah ruangan konferensi yang megah di Hotel Novotel, Balikpapan, terselip harapan besar bagi masa depan desa-desa di Kutai Kartanegara. Kamis (14/11/2024), Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Sekretariat Daerah Kabupaten Kukar, Akhmad Taufik Hidayat, menyuarakan komitmen kuat pemerintah daerah dalam acara Monitoring Evaluasi dan Pre Laporan Data Desa Presisi Kabupaten Kukar. Namun di balik kemegahan acara ini, ada tantangan besar: bagaimana menciptakan data yang benar-benar presisi untuk mendukung pembangunan yang inklusif.
Tantangan itu terasa mendesak. Selama bertahun-tahun, banyak desa di Kukar menghadapi masalah dengan data yang usang atau tidak akurat. Kondisi ini sering kali menghambat pemerintah dalam merumuskan kebijakan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Program Data Desa/Kelurahan Presisi hadir sebagai solusi. Dalam sambutannya, yang juga mewakili Penjabat Bupati Kukar, Akhmad Taufik menegaskan bahwa program ini adalah langkah strategis untuk memastikan kebijakan berbasis bukti nyata.
“Melalui program ini, kita dapat memperoleh data yang komprehensif mengenai kondisi sosial, ekonomi, dan infrastruktur di setiap desa. Data tersebut menjadi dasar penting untuk perencanaan pembangunan, baik di tingkat kabupaten maupun desa,” ujar Taufik dengan nada optimis.
Program ini juga mendapat dukungan dari Pj Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik, yang membuka acara. Akmal menekankan pentingnya data desa yang akurat sebagai landasan untuk mencapai target pembangunan, termasuk pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) di tingkat desa.
Dalam paparannya, Taufik menjelaskan bahwa Data Desa Presisi tidak hanya membantu pemerintah dalam merancang kebijakan yang tepat sasaran tetapi juga mendorong transparansi dan akuntabilitas. Lebih dari itu, program ini menjadi alat pemberdayaan masyarakat desa, mendukung ekonomi lokal, serta memperkuat ketahanan sosial.

Namun, upaya ini memerlukan partisipasi aktif semua pihak. Taufik mengajak seluruh elemen masyarakat dan pemerintah desa untuk berkomitmen dalam proses pengumpulan, validasi, hingga pemanfaatan data. “Saya mengajak semua pihak untuk bersama-sama meningkatkan komitmen dalam mewujudkan data desa yang akurat dan terkini. Dengan data yang baik, keputusan yang diambil akan lebih tepat dan berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat,” tegasnya.
Ketika acara ditutup, suasana optimisme terasa di antara para peserta. Bagi Kukar, program ini lebih dari sekadar statistik; ia adalah cerminan dari harapan akan pembangunan yang lebih baik dan berkelanjutan. Melalui Data Desa Presisi, desa-desa di Kukar diharapkan menjadi garda terdepan dalam menciptakan kebijakan yang berdampak langsung pada masyarakat, menciptakan kesejahteraan, dan menjadikan desa sebagai pusat kemajuan.
Di tengah tantangan yang ada, program ini memberi secercah harapan. Dengan data yang benar-benar presisi, impian tentang desa yang mandiri dan sejahtera bukan lagi sekadar wacana, melainkan sebuah kenyataan yang bisa diwujudkan bersama. (ADV/ED3)