Tantangan Pendataan DTKS, DMI Kukar Diminta Tetap Semangat dengan e-DIMASJID

tajukmedia.id

Tantangan Pendataan DTKS, DMI Kukar Diminta Tetap Semangat dengan e-DIMASJID
Suasana Rakerda ke-4 DMI Kukar di Hotel Grand Elty Singgasana, Tenggarong, Jumat (15/11/2024). (istimewa)

Tenggarong, Sabtu 16 November 2024 – Di tengah hiruk pikuk kemajuan zaman dan perubahan sosial, masjid tetap menjadi pusat aktivitas masyarakat. Namun, bagaimana memastikan tempat ibadah ini tidak hanya menjadi simbol spiritual, tetapi juga alat pemberdayaan umat? Pertanyaan ini mengemuka dalam Rapat Kerja Daerah (Rakerda) ke-4 Pimpinan Daerah (PD) Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kukar, yang dibuka oleh Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Kutai Kartanegara, H. Bambang Arwanto, di Hotel Grand Elty Singgasana, Tenggarong, Jumat, 15 November 2024.

Dalam sambutannya, Bambang Arwanto memberikan apresiasi tinggi kepada DMI Kukar. Ia menyebut organisasi ini sebagai salah satu pilar penting di antara ormas-ormas Islam lainnya, yang selama ini menjadi jembatan antara pemerintah daerah dan masyarakat, khususnya melalui jamaah masjid. 

“DMI Kukar telah menunjukkan peran nyata dalam memakmurkan masjid dengan menggerakkan salat berjamaah lima waktu serta berbagai kegiatan sosial lainnya. Ini adalah kontribusi yang luar biasa,” ungkap Bambang, dengan nada yang penuh keyakinan.

Salah satu inisiatif DMI Kukar yang mendapat perhatian khusus adalah pemanfaatan teknologi melalui aplikasi **e-DIMASJID**. Aplikasi ini bukan hanya alat pendataan, tetapi juga menjadi medium untuk memahami kebutuhan masyarakat sekitar masjid. Bambang menyebut langkah ini sebagai terobosan penting dalam mendukung program pemerintah daerah, termasuk pemetaan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

Namun, tidak semua berjalan mulus. Ketika hasil pendataan ini diajukan ke Kementerian Sosial (Kemensos), sistem yang digunakan oleh DMI Kukar diminta untuk disesuaikan dengan kebijakan yang berbeda. Situasi ini menjadi tantangan besar bagi organisasi tersebut.

“Saya minta kepada kawan-kawan Pengurus DMI Kabupaten Kukar, jangan patah semangat. Lakukan apa yang diyakini benar demi kesejahteraan masyarakat,” tegas Bambang, menyiratkan optimisme di tengah kesulitan.

Sebagai bentuk dukungan konkret, pemerintah daerah telah memberikan fasilitas berupa gedung sekretariat untuk dijadikan pusat kegiatan DMI Kukar. Bambang menekankan pentingnya merawat fasilitas ini dengan sebaik mungkin. “Tolong dijaga hingga nanti gedung ini bisa dihibahkan,” katanya.

Ia juga mendorong DMI Kukar untuk terus menginisiasi program-program kreatif yang berdampak langsung pada masyarakat. Menurutnya, kemakmuran masjid tidak hanya diukur dari jumlah jamaah, tetapi juga dari seberapa besar masjid berkontribusi dalam menyelesaikan problem sosial di sekitarnya.

Rakerda ke-4 DMI Kukar bukan hanya sebuah agenda rutin, melainkan panggilan untuk memperkuat peran masjid sebagai pusat perubahan sosial. Di tengah tantangan teknologi dan birokrasi, semangat tak boleh surut. Sebagaimana pesan Bambang Arwanto, masjid bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga medan perjuangan demi kesejahteraan umat.

Dengan langkah-langkah strategis seperti ini, DMI Kukar telah menegaskan posisinya sebagai organisasi yang tidak hanya bergerak di ranah spiritual, tetapi juga menjadi agen transformasi sosial yang visioner. Mungkin jalan tidak selalu mudah, tetapi dengan semangat yang terjaga, peran masjid di Kutai Kartanegara akan semakin kokoh sebagai pilar perubahan di masa depan. (ADV/ED3)

Bagikan:

Tinggalkan komentar

Ads - Before Footer