Desa Cepat Berkembang di Kukar Siap Bersaing di Lomba Desa 2025

tajukmedia.id

Desa Cepat Berkembang di Kukar Siap Bersaing di Lomba Desa 2025
Sekda Kukar, Sunggono (tengah), bersama jajaran pemerintah daerah, perwakilan BNN Kaltim, dan Kemenkumham Kaltim, berfoto bersama para peserta Evaluasi Perkembangan Desa se-Kabupaten Kukar di Gedung Putri Karang Melenu, Desa Teluk Dalam, Tenggarong Seberang, Selasa (12/11/2024). (istimewa)

Tenggarong, Rabu 13 November 2024 – Di sebuah pagi yang hangat di Gedung Putri Karang Melenu, Desa Teluk Dalam, Tenggarong Seberang, puluhan kepala desa dan perangkatnya berkumpul, membawa harapan besar untuk masa depan desa mereka. Namun, di balik suasana optimis, tantangan besar mengintai: ancaman narkoba yang terus merambah desa-desa dan rendahnya kesadaran hukum masyarakat.

Pada Selasa (12/11/2024), Sekretaris Daerah Kutai Kartanegara (Kukar), Sunggono, membuka acara Evaluasi Perkembangan Desa se-Kukar yang dirangkai dengan sosialisasi penting dari Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Kalimantan Timur. Dengan 193 desa di wilayah ini, acara ini bukan sekadar formalitas, melainkan sebuah langkah penting untuk memperkuat fondasi desa menghadapi berbagai persoalan.

Risma Togi M Silalahi dari BNN Kaltim memberikan pemaparan mendalam tentang pentingnya pemetaan kawasan rawan narkoba. Ia menggambarkan bagaimana narkoba telah menyusup hingga ke pelosok, merusak generasi muda desa. Sementara itu, Mia Fitriana Kusuma dari Kemenkumham Kaltim menyoroti upaya untuk memperkuat Program Desa Sadar Hukum, menanamkan pemahaman bahwa ketaatan pada aturan bukan sekadar kewajiban, tetapi kebutuhan untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik.

“Ancaman narkoba adalah tantangan besar yang harus kita hadapi bersama. Meningkatkan kesadaran hukum akan menjadi tameng pertama bagi masyarakat,” ujar Mia.

Sekda Sunggono menjelaskan bahwa evaluasi perkembangan desa tahun ini akan membagi desa menjadi tiga kategori: Desa Kurang Berkembang, Desa Berkembang, dan Desa Cepat Berkembang. Desa-desa yang berhasil masuk kategori Desa Cepat Berkembang dan Berkembang akan mendapatkan kesempatan mengikuti Lomba Desa 2025, sebuah ajang kompetisi yang berjenjang dari tingkat kecamatan hingga nasional.

Namun, tak hanya prestasi yang menjadi tolok ukur. Pemkab Kukar berupaya memberikan apresiasi nyata berupa tambahan anggaran Bantuan Keuangan Khusus Desa (BKKD) bagi desa yang mampu menorehkan prestasi gemilang. Langkah ini diharapkan menjadi dorongan kuat untuk meningkatkan pembangunan desa.

“Kami berharap hadiah ini menjadi pemacu semangat bagi semua desa untuk berkompetisi secara sehat, dan membangun desa yang semakin maju,” kata Sunggono dengan penuh keyakinan.

Dengan sinergi yang kuat antara pemerintah daerah, BNN, dan Kemenkumham, Kutai Kartanegara memulai langkah besar untuk membangun desa-desa yang lebih tahan terhadap ancaman eksternal, sekaligus lebih maju dalam pembangunan. Tapi tantangan tetap ada: bisakah semua desa bangkit bersama dalam perjalanan panjang ini?

Suara tepuk tangan di akhir acara menjadi penanda awal dari harapan baru. Di balik itu, kerja keras menanti setiap perangkat desa dan warganya untuk membuktikan bahwa ancaman narkoba dan rendahnya kesadaran hukum bukanlah akhir, melainkan awal dari sebuah kebangkitan. (ADV/ED3)

Bagikan:

Tinggalkan komentar

Ads - Before Footer