Tenggarong, Sabtu 9 November 2024 – Angin digitalisasi mulai mengubah wajah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Namun, di balik gemilangnya penghargaan sebagai Terbaik I tingkat kabupaten dalam ajang Championship Terbaik Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) 2024 untuk wilayah Kalimantan, ada tantangan besar yang masih menanti. Sebuah mimpi besar untuk mengubah semua transaksi keuangan daerah menjadi berbasis digital sepenuhnya, sementara di beberapa sektor, digitalisasi masih terseok menghadapi kenyataan.
Pemerintah Kabupaten Kukar melalui Sekretaris Daerah (Sekda), Dr. H. Sunggono, MM, menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Pusat dan Daerah Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (P2DD) 2024, Kamis (7/11/2024). Bertempat di Jakarta, rakor ini mengusung tema “Digitalisasi Transaksi Pemerintah Daerah untuk Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Daerah,” sebuah tema yang menjadi cerminan harapan sekaligus tantangan di berbagai daerah.
Kegiatan ini dihadiri oleh Tim P2DD provinsi dan kabupaten/kota se-Indonesia. Acara ini dibuka oleh Asisten Deputi Perekonomian Daerah dan Sektor Riil, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI, Puji Gunawan, dan ditutup dengan pemberian penghargaan kepada daerah yang dinilai berhasil dalam upaya digitalisasi. Untuk wilayah Kalimantan, Kukar dinobatkan sebagai yang terbaik, mengungguli Kabupaten Kubu Raya di peringkat kedua dan Kabupaten Bulungan di peringkat ketiga.

“Alhamdulillah, penghargaan ini adalah hasil kerja sama dan kolaborasi berbagai pihak, termasuk perbankan, pelaku usaha, dan terutama teman-teman dari OPD yang telah bersinergi dengan sangat baik,” ungkap Dr. Sunggono penuh syukur. Ia juga menekankan bahwa penghargaan ini tidak hanya sekadar simbol, tetapi sebuah pengakuan atas kemajuan Kukar dalam meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan daerah, dengan target besar untuk sepenuhnya berbasis digital.
Namun, di balik torehan prestasi ini, Dr. Sunggono tidak menutup mata terhadap pekerjaan rumah yang masih harus diselesaikan. “Ada beberapa PR yang harus kami tuntaskan. Kami terus berupaya agar digitalisasi sektor pengelolaan keuangan daerah, khususnya pendapatan, bisa lebih dioptimalkan,” ujarnya.
Ia juga mengajak seluruh pihak untuk menjaga momentum ini. “Selamat kepada semua yang telah bekerja keras untuk pencapaian ini. Mari kita pertahankan dan tingkatkan lagi untuk tahun-tahun mendatang,” tutupnya dengan semangat.
Penghargaan ini bukan hanya pencapaian, tetapi juga sebuah dorongan untuk Kukar terus melangkah lebih jauh. Di era digital ini, tantangan untuk memastikan semua sektor terintegrasi dengan sistem digital bukanlah tugas yang mudah. Namun, langkah Kukar sebagai yang terbaik di Kalimantan menjadi simbol keyakinan bahwa mimpi besar ini bukan sesuatu yang mustahil. Di tangan para pemangku kebijakan yang visioner dan kerja keras kolaboratif, digitalisasi bukan hanya sekadar konsep, melainkan masa depan yang siap diwujudkan. (ADV/ED3)