Kutai Timur Perkuat Upaya Pencegahan Stunting, Fokus 1.000 Hari Pertama Kehidupan

tajukmedia.id

Kepala Dinas Kesehatan Kutim Dr Bahrani.
Kepala Dinas Kesehatan Kutim Dr Bahrani.

Sangatta, Kamis 21 November 2024 – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) terus berkomitmen dalam upaya pencegahan stunting. Sebagai langkah strategis, pemerintah daerah fokus pada intervensi selama 1.000 hari pertama kehidupan anak, yakni sejak dalam kandungan hingga berusia dua tahun.

Kepala Dinas Kesehatan Kutim, Dr. Bahrani, menjelaskan bahwa periode 1.000 hari pertama ini merupakan masa emas bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. “Ini adalah jendela kesempatan yang sempit namun sangat krusial untuk memastikan anak tumbuh sehat dan cerdas,” ujarnya.

Berbagai program telah dan terus dilakukan untuk mencegah stunting. Salah satunya adalah pemberian nutrisi yang adekuat bagi ibu hamil dan anak balita. Selain itu, pemantauan pertumbuhan anak secara rutin juga menjadi kunci penting. Dengan pemantauan yang cermat, potensi stunting dapat dideteksi sejak dini sehingga intervensi dapat segera dilakukan.

“Pengukuran tinggi badan dan berat badan secara berkala sangat penting. Jika ditemukan adanya tanda-tanda stunting, kita bisa langsung memberikan penanganan yang tepat,” tambah Dr. Bahrani.

Dr. Bahrani juga menyampaikan kabar baik bahwa angka stunting di Kalimantan Timur, termasuk di Kutim, menunjukkan tren penurunan. Namun, ia menekankan pentingnya evaluasi secara berkala untuk memastikan efektivitas program yang telah berjalan.

“Kita harus terus berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi yang baik bagi ibu hamil dan anak. Edukasi yang intensif kepada calon ibu dan keluarga sangat penting,” tegasnya.

Untuk mencapai tujuan eliminasi stunting, diperlukan kolaborasi yang kuat dari berbagai pihak. Pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat harus bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan optimal anak.

“Stunting bukan hanya masalah kesehatan, tetapi juga masalah sosial dan ekonomi. Anak-anak yang tumbuh sehat akan menjadi generasi penerus yang berkualitas dan mampu membangun masa depan yang lebih baik,” tutup Dr. Bahrani. (ADV/ED1)

Bagikan:

Tinggalkan komentar

Ads - Before Footer